SRC:www.antaranews.com
Ilustrasi Pesawat Terbang (FOTO ANTARA/Dewi Fajriani)
New York (ANTARA News) - Tak usah pedulikan penumpang yang tak patuh, biaya bagasi dan hembusan angin keras, tapi momok sesungguhnya bagi lalu lintas udara saat ini adalah burung cerek berperut hitam, camar, dan pelatuk, kata ahli penerbangan.
Semua burung itu dan yang lain menemui ajal mereka gara-gara menabrak pesawat selama lepas-landas dan mendarat di bandar udara di seluruh Amerika Serikat selama dua tahun balakangan, demikian catatan federal Amerika.
Sejak April 2010, Bandar Udara Internasional O`Hare di Chicago telah mengajukan laporan 400 "serangan" burung" sementara LaGuardia di New York mencatat 280 dan Bandar Udara Internasional John F. Kennedy 450. Bandar Udara Internasional Los Angeles berada di belakang dengan 185 peristiwa, demikian catatan tersebut.
Meskipun "benturan" tersebut jarang berakhir dengan kondisi yang membahayakan siapa pun selain burung itu sendiri, dua "serangan" burung pasca-lepas-landas baru-baru ini memaksa pilot melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara John F. Kennedy dan Westchester County Airport di New York.
Peristiwa tersebut kembali menimbulkan keprihatinan yang pernah muncul pada 2009, ketika serombongan angsa liar membuat mati dua mesin jet US Airways, sehingga memaksa Kapten Chesley Sullenberger mendaratkan pesawatnya di Sungai Hudson.
Pekan terakhir April, Senator New York Kirsten Gillibrand mengajukan rancangan undang-undang yang akan memaksa para pejabat federal untuk mempercepat pemindahan angsa Kanada yang datang dari suaka margasatwa di pinggir Bandar Udara Kennedy.
"Kita tak bisa duduk berpangku tangan dan menunggu bencana terjadi sebelum memotong pita merah birokrasi antar-lembaga federal," kata Gillibrand sebagaimana dikutip Reuters--yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat.
Pilot komersial kawakan Paul Eschenfelder percaya serangan burung terus meningkat sebab industri penerbangan telah gagal memandang ancaman itu secara serius seperti ancaman lain terhadap pesawat.
(C003)
No comments:
Post a Comment