SRC:www.antaranews.com
Tiga helikopter dari miisi PBB dan dua dari tentara DRC (FARDC) terlihat di sekitar desa-desa Nkokwe dan Bukima, di mana apa yang disebut pemberontak M23 diperkirakan berpangkalan.
Tentara PBB dan Kongo mengirim hellikopter-he;ikopter MI24 dan MI25 yang diterbangkan pilot-pilot Ukraina. Pesawat-pesawat tempur itu pertama dibuat oleh Uni Sovyet, menggempur lereng-lereng bukit dengan mengguakan peluru 30mm dan menembakkan roket-roket, kata satu sumber PBB.
"Kami melewati beberapa posisi pemberontak," kata pejabat PBB itu.
PBB dan pasukan dari DRC, yang mengklaim pemberontak adalah satu kelompok Rwanda sebelumnya menggelar tank-tank di sekitar Goma di provinsi Nord-Kivu.
Akan tetapi pemberontak mengatakan mereka tidak punya rencana untuk merebut ibu kota itu dan hanya ingin berunding dengan pemerintah di Kinshasa.
"FARDC belum lama ini menyerang posisi-posisi kami, tetapi mereka tidak tahu di mana kami berada. Itu tidak masalah," kata seorang kolonel kepada AFP.
Pemberontak M23 -- nama yang diberikan setelah suatu perjanjian perdamaian gagal pada 23 Maret 2009 -- dipimpin oleh Bosco Ntaganda, yang bernama panggilan "Terminator", yang dicari oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) karena merekrut tentara anak-anak sepuluh tahun lalu.
Mantan pemimpinnya yang juga dituduh terlibat kejahatan perang Thomas Lubanga dihukum 14 tahun penjara Selasa.
Tentara yang memberontak itu adalah bekas pemberontak yang diintegrasikan dalam tentara reguler tahun 2009 sebagai bagian dari satu perjanjian setelah serangan mereka yang gagal tahun 2008 di Goma, dibawa komandan pemimpin Tutsi Laurent Nkunda.
Mereka membelot dengan alasan masalah gaji, tetapi para ahli memperkirakan Ntaganda dan anggota pasukannya memperkuat militernya untuk menguasai lebih luas atas tambang-tambang yang menguntungkan.
Dalam serangan helikopter Kamis itu, satu kelompok wanita yang bekerja di ladang-ladang dekat Bukima mengaku mereka terperangkap dalam baku tembak itu.
Nkokwe dan Bukima terletak di perbatasan barat taman nasional Virunga, sekitar 50km dari Goma dan tempat gorila-gorila yang berada dalam kondisi berbahaya dan lokasi dua gunung berapi.
Para pemberontak M23 melancarkan serangan dalam hari-hari belakangan ini yang dengan mudah mengalahkan FARDC. Sekitar 600 tentara reguler dan puluhan ribu warga sipil terpaksa mengungsi di Uganda.
"Misi kami adalah tidak akan pergi ke Goma. Kami cukup kuat tetapi juga kami disiplin," kata juru bicara M23 Vianney Kazarama.
Pemberontak telah menguasai sejumlah kota di sepanjang perbatasan Uganda dan segera mundur dari semua kota kecuali Bunagana.
"Kami mundur dari kota-kota itu, misi kami tidak untuk menguasai kota-kota itu. Yang kami inginkan adalah pemerintah Kongo berunding," kata Kazarama.
Seorang diplomat di Kinshasa mengatakan satu serangan M23 terhadap Goma tampaknya tidak mungkin dilakukan.
Pemerintah DRC dan satu tim sanksi-sanksi PBB
mengatakan Rwanda memasok senjata-senjata dan para petempur ke pemberontak M23.
Rwanda membantah terlibat dan kembali menuduh Kinshasa melakukan kerja sama dengan pemberontak Hutu Rwanda yang berpangkalan di DRC timur sejak geonosida di Rwanda tahun 1994.
Rwanda Kamis bersama dengan negara-negara tetangga menyerukan penghentian perang itu.
"Semua kekuatan negatif, terutama M23 harus segera menghentikan kegiatan-kegiatan bersenjata," kata Konferensi Internasional mengenai Wilayah Danau Raya, satu kelompok antar pemerintah, katanya dalam satu pernyataan.
Sekjen PBB Ban Ki-moon "menyatakan sangat cemas" atas laporan-laporan bahwa pemberontak M23 menerima dukungan dari luar dan memiliki pasukan yang terlatih dengan baik, senjata dan perlengkapan" dan mendesak segera dilakukan dialog, kata juru bicara PBB Martin Nesirky.
Misi PBB di Kongo, MONUSCO, adalah salah satu operasi pasukan perdamaian PBB yang terbesar di dunia.
Uganda tetangga DRC juga memperingatkan bahwa perang antara pemberontak dan DRC berisiko mengganggu stabilitas wilayah yang luas.
Puluhan ribu orang mengungsi ke Uganda dalam bulan-bulan belakangan ini akibat pertempuran itu, demikian AFP melaporkan.
(H-RN)Â
No comments:
Post a Comment