SRC:www.antaranews.com
Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah penyair skala dunia sulit merumuskan definisi puisi yang bisa dipakai masyarakat penggemar seni di dunia karena makna puisi bisa diterjemahkan oleh siapa pun berasal dari berbagai negara, sesuai pemahamannya.
"Kami harus berhati-hati untuk mendefinisikan apa itu puisi," kata penyair berasal dari Afrika Selatan Rustum Kozain ditemui dalam diskusi sastra bertema "Apa Itu Puisi" sebagai rangkaian agenda Forum Penyair Internasional Indonesia (FPII) 2012 di UK Petra Surabaya di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, gaya berpuisi setiap penyair di dunia variatif, seiring pemahaman apa yang ingin mereka ekspresikan dari segala yang dilihat, dirasakan, baik di dalam tubuh maupun dunia luar.
"Bahkan, kami tidak bisa melihat puisi siapa yang lebih bagus antara Justin Bieber atau Kurt Cobain. Hanya dengan melihat setelah proses puisi itu terjadi maka bisa diketahui apa itu puisi," ujarnya.
Kurator FPII 2012 berasal dari Indonesia Afrizal Malna menjelaskan, puisi adalah jembatan paling tua manusia untuk mengekspresikan apa yang disaksikan atau dirasakan dari panca inderanya.
"Saya setuju dengan Rustum Kozain bahwa setiap mendefinisikan puisi itu butuh usaha dan pemahaman lebih," katanya.
Untuk memahami suatu puisi, kata dia, bisa digambarkan seperti inpidu yang sulit melihat sosoknya sendiri atau kamera yang bisa dipastikan susah memotret fotonya.
"Bagi saya, puisi itu laksana tubuh saya sendiri yang mana membutuhkan beragam kegiatan misalnya mandi, makan, minum kopi, dan seks," katanya.
Bahkan, kata dia, tubuhnya bukan tong sampah yang bisa menerima semua barang atau perilaku manusia melainkan perlu aktualisasi diri dan jembatan untuk melalui semua peristiwa setiap hari.
"Yang paling klasik dari jembatan itu adalah cerita dan hal tersebut tidak pernah mati. Itulah puisi," katanya.
Penyair berasal dari Jerman yang juga terlibat dalam FPII 2012 Ulrike Draesner mengatakan, tema "Apa itu Puisi?" adalah pertanyaan jebakan sehingga membuat masyarakat berpikir.
"Lebih baik kita tidak mempertanyakan apa itu puisi tetapi bagaimana membuat puisi. Bagi saya, puisi adalah jembatan antarinpidu untuk mengekspresikan alam karena ada proses antarbahasa yang membangkitkan keinginan, pemahaman, serta memicu pemikiran baru," katanya.
(T.KR-DYT/M029)
No comments:
Post a Comment