SRC:www.antaranews.com
Kano/Maiduguri, Nigeria (ANTARA News) - Serangan jibaku menyasar iringan pejabat tinggi polisi di Nigeria timur pada Senin menewaskan 11 orang dan melukai 20 lainnya, tapi pejabat itu selamat, kata sumber penyelamatan.
Polisi menyatakan, serangan di Jalingo, ibu kota negara bagian Taraba, terjadi saat sepeda motor menabrak iringan polisi tersebut di tengah gelombang kekerasan serupa dikaitkan dengan kelompok Boko Haram.
Pihak berwenang memberikan angka resmi jumlah korban tewas tiga orang, termasuk dua orang lewat dan pembomnya serta satu pesepeda motor polisi luka.
Tapi, petugas penyelamatan menyebut jumlah korban tewas 11 orang, termasuk satu polisi, dengan 20 lagi luka.
"Sebelas orang tewas," kata petugas penyelamatan dengan syarat tak dikenali, karena tidak berwenang berbicara kepada pers, "Satu polisi termasuk di antara mereka. Duapuluh lagi luka."
Dalam menggambarkan serangan itu, juru bicara polisi Ibiang Mbaseki mengatakan, "Pembom bersepeda motor menabrak pengawal bersepeda motor. Bom itu meledak. Kaca depan mobil komisaris polisi itu hancur."
Belum ada pernyataan bertanggung jawab dan polisi menolak menyebut tersangka, meskipun serangan itu mirip dengan yang dilakukan kelompok Boko Haram.
"Untuk saat ini, kami tidak menyebutkan siapa tersangka," kata Mbaseki, "Penyelidikan akan dilakukan untuk menentukan yang bertanggung jawab."
Negara bagian Taraba belum pernah disasar Boko Haram, meskipun negara lain di perbatasan berulang kali dilanda kekerasan semacam itu.
Tersangka otak serangan Natal atas gereja di dekat ibukota Abuja, yang menewaskan sedikit-dikitnya 44 orang, kembali ditangkap di negara bagian Taraba pada Februari setelah kabur dari tahanan.
Saat berbicara pada pembukaan temu puncak enam negara Perhimpunan Lembah Danau Chad di Libreville, Presiden Chad Idriss Deby Itno menyeru pembentukan pasukan kawasan untuk memerangi penyebaran Boko Haram.
"Saya menuntut pembentukan kekuatan pencegahan bersama. Kita harus membuat keputusan ini di sini pada hari ini," katanya, "Cekungan kita dilanda ketidakamanan dari ancaman abadi Boko Haram."
Pejabat dan pakar berulang kali memperingatkan bahwa Boko Haram mungkin membina hubungan dengan Alqaida dan memperluas diri ke luar perbatasan Nigeria mengancam seluruh wilayah tersebut.
Nigeria hampir sehari-hari dilanda serangan senjata dan bom, terutama di bagian utara negara itu, yang mengguncang negara Afrika berpenduduk paling padat dan penghasil terbesar minyak tersebut.
Pada Minggu, serangan terhadap gereja di kota utara -Kano dan Maiduguri- menewaskan 23 orang, kata sumber keamanan dan lembaga swadaya masyarakat.
Juga pada Minggu, kelompok bersenjata menembak mati tiga polisi peronda dalam penyergapan di negara bagian Katsina di utara, kata juru bicara polisi pada Senin.
Nigeria secara kasar terbagi antara utara dengan penduduk sebagain besar Muslim dan selatan dengan sebagian besar penduduk beragama Kristen. Taraba terletak di sepanjang perbatasan timur-tengah.
Pemberontakan kian berdarah Boko Haram merenggut lebih dari 1.000 orang sejak tengah 2009. Polisi dan tentara sering menjadi korban, tapi jemaat Kristen juga menjadi sasaran.
Kelompok itu juga menyatakan bertanggung jawab atas serangan jibaku di kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Abuja, yang menewaskan sedikit-dikitnya 25 orang pada Agustus 2011.
Boko Haram semula menyatakan berjuang untuk membentuk negara Islam di Nigeria utara, tapi tuntutan dan kerangkanya menjadi kurang jelas dalam beberapa bulan belakangan.
Kelompok itu diyakini memiliki sejumlah unsur, beberapa dengan alasan politik, serta sayap keras. Kelompok kejahatan juga diyakini melakukan kekerasan dengan kedok Boko Haram. (B002/Z002)
No comments:
Post a Comment