SRC:www.antaranews.com
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya menanggung semua biaya pemakaman tujuh orang meninggal dan pengobatan korban luka-luka akibat bus pariwisata terguling di Desa Ngembal, Kecamatan Tutur (Nongkojajar), Kabupaten Pasuruan, Minggu.
"Semua biaya ditanggung pemerintah, termasuk korban luka-luka. Nanti korban luka juga akan dirawat di rumah sakit di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika berkunjung ke rumah duka di kawasan Candi Lontar Blok 41 Surabaya, Minggu malam.
Didampingi Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Eko Hariyanto, Kepala BKD Yayuk Eko Agustin, Kabag Humas Nanis Chairani dan pejabat pemkot lainnya, Tri Rismaharini mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban.
Kepada keluarga yang ditinggalkan, Wali Kota Surabaya meminta bersabar dan tabah atas ujian yang menimpa.
"Sabar ya buk, semua sudah taqdir. Semoga amal ibadah korban diterima di sisi Allah SWT," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
Hingga pukul 22.00 WIB, jenazah korban meninggal belum tiba di rumah duka. Menurut Ketua PKK RW VII Ny Abdullah, tiga korban yang masih dalam satu keluarga itu dikabarkan sudah meninggalkan rumah sakit di kawasan Pasuruan.
"Kemungkinan pukul 23.00 WIB baru tiba. Dimakamkan dimana juga nanti kami serahkan ke kelurga korban," tutur wanita yang menjadi korban selamat tersebut.
Tiga jenazah yang masih dalam satu keluarga adalah Imam Zuhdi (63) dan istrinya Suwarni (53), serta anaknya Arizalu Dhany (28). Korban lainnya adalah Pitoyo (47), Utami (37), Syafa Putri Maharani (4), dan Sutarni (55). Puluhan penumpang lainnya luka-luka dan sebagian diantaranya selamat. Sopir dan kernet bus sudah diamankan di kantor polisi dan menjalani proses pemeriksaan. (DYT*M026/M026)
No comments:
Post a Comment