SRC:www.antaranews.com
Solo (ANTARA News) - Penyelenggaraan Solo International Ethnic Music (SIEM) yang dijadwalkan 4-8 Juli 2012 di Taman Balaikambang Kota Surakarta terancam mundur waktunya, terkait dengan protes sekelompok massa Forum Masyarakat Peduli Seni Budaya (FMPSB).
Ketua Panitia SIEM 2012 Bambang Sutejo di Solo, Selasa, mengaku, hingga saat ini pihaknya masih mendiskusikan mekanisme penyelenggaraan yang baru atas kegiatan tersebut, setelah FMPSB menghendaki SIEM 2012 tidak diselenggarakan di Taman Balaikambang dengan alasan akan merusak taman tersebut.
"Saat ini kami melakukan diskusi sehingga saya belum dapat mengatakan di mana lokasi yang baru untuk Festival SIEM," katanya.
Panitia, katanya, harus melibatkan para delegasi dan berbagai pihak lainnya, termasuk kalangan usaha kecil menengah yang terlibat dalam gelaran warung budaya, salah satu bagian SIEM.
"Ini tidak sederhana, kami harus menyusun ulang konsep seluruhnya. Ini supaya tidak ada pihak yang merasa dirugikan," katanya.
Meskipun agenda dua tahunan tersebut masih didiskusikan tentang konsep terbaru dan tempat penyelenggaraannya, katanya, ia optimistis bahwa SIEM 2012 akan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
"Tetap akan diselenggarakan, namun kepastiannya kapan dan di mana, itu masih kami diskusikan. Saya optimis gelaran ini akan diterima masyarakat, karena panitia yang didominasi oleh kawula muda yang kreatif dan pantang menyerah," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Widdi Srihanto mengharapkan, SIEM tetap diselenggarakan di Kota Solo antara lain karena kegiatan itu salah satu daya tarik pariwisata kota setempat.
"Apalagi nama depannya jelas-jelas ada Solo-nya. SIEM juga lahir dan besar di Solo, sudah seharusnya penyelenggaraannya di dalam Kota Solo. Toh masih banyak tempat alternatif," katanya.
(J005)Â
No comments:
Post a Comment