SRC:www.antaranews.com
Los Angeles (ANTARA News) - Rodney King (47), korban pemukulan polisi Los Angeles pada 1991 yang kemudian menimbulkan kerusuhan ras di Amerika Serikat, ditemukan tewas di sebuah kolam renang, Ahad (17/6), di Rialto, California, kata polisi setempat. "Penyebab kematiannya diduga karena tenggelam, tanpa adanya tindak kekerasan pada tubuhnya," demikian pernyataan resmi Kepolisian Rialto. King ditemukan tewas oleh tunangannya, tambah Kapten Polisi Randy De Anda. Pemerintah Daerah San Bernadino akan melakukan otopsi terhadap jenazah Rodney King, tambahnya. Kematian King dilaporkan kepada polisi, Minggu pagi (17/6), di Rialto, sekitar 80Km sebelah timur Los Angeles. Polisi berusaha mengeluarkan jasad korban dari kolam renang, namun tidak berhasil melakukan pertolongan pertama, kata De Anda. King menjadi terkenal di dunia setelah dia dan sejumlah temannya ditangkap oleh Polisi Los Angeles, pada 3 Maret 1991, setelah kejar- kejaran. King dipukul dengan menggunakan tongkat polisi dan terekam oleh seorang saksi. Video tersebut kemudian memicu perdebatan di tingkat nasional terkait kebrutalan polisi dan aksi rasisme. Para polisi yang melakukan aksi pemukulan tersebut dibebaskan dari tuduhan tindakan brutal setahun kemudian. Akibatnya, sejumlah kerusuhan terjadi di Los Angeles hingga menewaskan 53 orang dan menimbulkan kerugian sebanyak satu miliar dolar AS pada waktu itu. Selama kerusuhan itu terjadi, King menjadi terkenal di siaran televisi karena dengan tenang mengatakan, "Bisakah kita semua mengatasi hal ini bersama?" Dua pejabat kepolisian tersebut kemudian dijatuhi hukuman penjara atas tindak kejahatan yang melanggar hak asasi manusia terhadap King.       Seorang hakim pengadilan meminta Pemerintah Kota Los Angeles membayar ganti rugi sebesar 3,8 juta dolar AS kepada King, yang pada pemukulan itu merupakan seorang pengangguran. King memiliki riwayat sebagai seorang pecandu narkotika dan pernah muncul di program televisi kabel AS berjudul "Celebrity Rehab". Pada 2012, tepat dua dekade setelah kerusuhan tersebut, King menulis sebuah buku bertajuk "The Riot Within: My Journey from Rebellion to Redemption." Menurut biografi dalam bukunya itu, King bertunangan dan akan menikah dengan Cynthia Kelley, salah seorang anggota juri gugatannya terhadap Pemerintah Kota Los Angeles. King telah memiliki tiga orang anak. Harian Los Angeles Times menerbitkan sebuah kutipan yang diucapkan King pada awal tahun ini. Saya akan mengubah beberapa hal, tapi tidak banyak. Ya, saya akan melalui masa kelam itu, saya akan melakukannya. Saya pernah mengatakan bahwa saya tidak akan melewatinya, tapi itu tidak benar. Masa kelam itu merubah segala hal. Itu membuat dunia menjadi lebih baik," kata Rodney King.
(F013)
No comments:
Post a Comment