SRC:www.antaranews.com
"Situasi di lokasi kejadian sangat mengerikan."
Johannesburg (ANTARANews/Reuters)- Satu kereta api menabrak truk yang membawa para petani di satu perlintasan di Afrika Selatan bagian timur, Jumat, dan menewaskan setidaknya 19 orang yang sedang dalam perjalanan untuk memetik buah-buahan, kata polisi setempat.
Juru bicara polisi Afsel, Joseph Mabusa, mengatakan bahwa agaknya sopir truk itu salah perhitungan ketika melintasi jalur kereta api yang menyebabkan mobilnya langsung dihantam sebuah kereta api barang yang mengangkut batu bara ke Mozambik, namun terlalu cepat untuk mengatakan secara pasti apa yang terjadi, kata polisi.
"Situasi di lokasi kejadian sangat mengerikan. Beberapa tubuh tanpa kepala dan sejumlah lagi tanpa anggota-anggota badan. Tim-tim forensik masih bekerja di lokasi itu," kata.
Ia menjelaskan, truk terseret sejauh 200 meter, sehingga tubuh para penumpang terluka sangat parah dan sulit dikenali lagi, sehingga membuat sulit para ahli forensik untu memastikan berapa orang yang tewas.
"Sopir truk telah dibawa ke rumah sakit. Kondisinya tidak diketahui," kata Mabusa.
Badan urusan darurat negeri itu mengatakan, setidak-tidaknya 24 orang cedera, beberapa orang berada dalam kondisi kritis dalam insiden di dekat kota Hectorpruit, sekitra 400 kilometer sebelah timur Johannesburg.
Paramedis menemukan korban yang cedera tergeletak di antara korban yang tewas setelah truk itu terbelah dua akibat tabrakan itu, kata juru bciara badan urusan darurat Afsel, Jeffrey Wicks.
Media lokal menunjukkan gambar helikopter-helikopter mendarat di jalan--jalan raya utama yang menghubungkan Johannesburg dengan Mozambik-- untuk mengangkut mereka yang cedera ke rumah sakit.
Operator perusahaan kereta api negara setempat, Transnet, mengumumkan bahwa kereta api itu mengangkut batu bara untuk diekspor ke Maputo, ibu kota Mozambik, tetapi tidak ada yang keluar rel.
Pemerintah Afrika Selatan mengumumkan rencana-rencana untuk mengeluarkan dana miliaran dolar AS untuk mengubah jaringan kereta api di negara ekonomi terbesar benua itu. Tetapi keteledoran manusia sering disalahkan sebagai penyebab insiden yang terjadi secara sporadis.
(Uu.H-RN/C003)
No comments:
Post a Comment