SRC:www.antaranews.com
ASEAN terus mempertahankan hubungan perdagangan yang kuat dengan mitra dialog khususnya dengan mitra dagang di kawasan Asia Timur (EAS) di tengah krisis keuangan/ekonomi."
Para pemimpin negara-negara ASEAN yang berkumpul di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-20 di Phnom Penh, Kamboja, Rabu, menyatakan komitmennya untuk melakukan reformasi dan mengatasi hambatan dalam pembentukan AEC.
"Kami mengulangi komitmen kami untuk mengerahkan usaha maksimal dan memastikan pelaksanaan cetak biru AEC secara tepat waktu," demikian butir pernyataan para pemimpin negara anggota ASEAN.
ASEAN mencatat sejak periode 2008 hingga 2011, tingkat pelaksanaan cetak biru AEC secara keseluruhan mencapai 67,9 persen. Dengan demikian, masih sekitar 32,1 persen lagi yang belum terlaksana.
Untuk itu, para pemimpin negara ASEAN sepakat memperkuat koordinasi nasional di masing-masing negara guna melaksanakan komitmen cetak biru AEC di berbagai kementerian dan lembaga.
Dalam dokumen pernyataan bersama tersebut, para pemimpin negara menegaskan prioritas dalam agenda AEC adalah fasilitasi pergerakan lintas barang. Untuk itu, negara ASEAN menyambut baik pembentukan "ASEAN Single Window" dan "ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature" (AHTN).
Selain itu, para pemimpin negara juga menyambut baik berlakunya Perjanjian Investasi Komprehensif ASEAN (ACIA).
Terkait dengan kondisi ekonomi global dan dampaknya terhadap pembentukan AEC, para pemimpin menekankan pentingnya negara-negara kawasan melakukan upaya antisipasi. Meski ekonomi global menunjukkan tanda pemulihan, namun di sejumlah negara mengakibatkan tekanan inflasi.
"ASEAN terus mempertahankan hubungan perdagangan yang kuat dengan mitra dialog khususnya dengan mitra dagang di kawasan Asia Timur (EAS) di tengah krisis keuangan/ekonomi," demikian salah satu butir penyataan para pemimpin negara ASEAN.
(H017)
No comments:
Post a Comment