SRC:www.antaranews.com
"Tahun ini di Kabupaten Banjarnegara dilakukan penanaman tebu pada lahan seluas 100 hektar yang tersebar di empat kecamatan yakni Punggelan, Rakit, Purwonegoro, dan Bawang," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dinhutbun) Banjarnegara Widiyanto di Banjarnegara, Rabu.
Ia menjelaskan, areal seluas 100 hektar tersebut menjadi bagian dari target lahan seluas 74.307 hektar yang ditetapkan untuk 28 kabupaten di antara 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Target nasional pada 2014 tersebut, katanya, diturunkan oleh Gubernur Jawa Tengah menjadi 2013.
"Dengan demikian, untuk Provinsi Jawa Tengah upaya swasembada tersebut telah dimulai pada akhir tahun ini," kata dia.
Dia mengatakan, dalam rangka pengembangan perluasan tanaman tebu itu, pemkab setempat melakukan kerja sama dengan kelompok tani.
Pemkab Banjarnegara mengambil kebijakan pengembangan perluasan penanaman tebu itu di lahan tegalan agar tidak mengganggu produksi tanaman padi.
Kendati demikian, katanya, pembuatan bibit tebu tetap menggunakan sawah produktif dengan total luas lahan sekitar 15 hektar.
Menurut dia, tempat pembibitan yang dikenal sebagai Kebun Bibit Desa Kultur Jaringan (KBD Kuljar) dikelola oleh Kelompok Tani.
"Hasil dari pembibitan KBD Kuljar ini merupakan bibit tebu yang akan dimanfaatkan oleh kelompok, juga untuk ditanam di kebun mereka sendiri," katanya.
Ia mengatakan, produksi pembibitan di KBD Kuljar akan dimulai sekitar Mei 2012.
Ia mengatakan, dalam program swasembada gula itu, pemerintah tidak lepas tangan karena kelompok tani akan menerima bantuan sosial sebesar Rp32 juta untuk setiap hektar lahan KBD Kuljar.
"Sedangkan untuk setiap hektar lahan tebu yang ditanam, petani memperoleh bantuan sosial perluasan tanaman tebu sebesar Rp18.019.000," katanya.
Selain bantuan sosial perluasan tanaman tebu, kata dia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan bantuan teknis seorang tenaga ahli tanaman tebu sebagai pendamping kelompok tani agar kualitas produksi tebu untuk pabrik gula terpenuhi.
Meskipun demikian, katanya, pemerintah membebaskan petani menjual tebu ke pabrik gula pilihan mereka melalui Koperasi Tebu Rakyat.
"Target penjualannya, kalau tidak ke PG (Pabrik Gula, red.) Batang, ya ke PG Madukismo," katanya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinhutbun Banjarnegara Sutrisno mengatakan, Bupati Banjarnegara belum lama ini bertemu dengan Dewan Gula Nasional.
Dalam pertemuan tersebut, kata dia, Dewan Gula Nasional merekomendasi program perluasan tanaman tebu pada 2013, sedangkan Banjargara diminta menyediakan lahan seluas 500 hektar dengan lahan yang dibutuhkan untuk KBD Kuljar seluas 84 hektar.
"Dengan adanya rencana penambahan target, Pemkab Banjarnegara siap dan optimistis dapat memenuhi target tersebut. Hal tersebut didasarkan dari data statistik tahun 2011, luas lahan bukan sawah dan bukan pertanian yang menjadi target lahan pengembangan perluasan penanaman tebu memiliki total luas 44.101 hektar," katanya.
Ia mengatakan, sebagai pembanding adalah empat kecamatan yang pada 2012 menjadi target pengembangan perluasan tanaman tebu.
"Luasan lahan di empat kecamatan tersebut masih banyak. Data statistik luas lahan bukan sawah dan bukan pertanian di empat kecamatan menunjukkan bahwa Punggelan memiliki luas 3.667 hektar, Purwonegoro 4.042 hektar, Bawang 2.059 hektar, dan Rakit 578 hektar," kata Sutrisno.
(M029)
No comments:
Post a Comment