SRC:www.antaranews.com
Demikian pendapat Funco Tanipu, pengamat sosial dan politik dari Universitas Negeri Gorontalo, Selasa.
"Keamanan perbatasan Indonesia di bagian utara, terkesan rapuh karena terjebak pada masalah internal," kata dia.
Tidak hanya di bidang politik, kata dia, dampak negatif juga akan muncul di bidang ekonomi.
"Dan tentu saja, hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi negara-negara yang ingin mendiskreditkan Indonesia, terutama dalam perang global, penjajahan gaya baru, " kata dia.
Padahal menurutnya, secara sosial, kehadiran TNI-POLRI sebagai alat keamanan dan pertahanan negara, diuntungkan oleh sistem sosial di Gorontalo, yang relatif cukup bagus, dengan kekerabatan dan kekeluargaan yang khas dan kental.
"Secara sosial, masalah keamanan di Gorontalo adalah hal yang kesekian, karena tradisi kekerabatan yang telah menjaganya turun temurun," kata dia.
Karena itu menurutnya, rentetan konflik diikuti peristiwa berdarah antara TNI-POLRI yang terjadi akhir-akhir ini, adalah potret yang berbalik dengan kondisi lokal.
Dia mengatakan, TNI-POLRI harus mengadopsi dan beradaptasi dengan kearifan lokal di Gorontalo, sehingga perspektif keamanan dapat kokoh dan memiliki pijakan yang kuat. (SHS)
No comments:
Post a Comment