SRC:www.antaranews.com
San Jose (ANTARA News) - Para penculik membebaskan diplomat Kosta Rika, Guillermo Cholele, yang diculik Ahad malam lalu (8/4) di ibu kota Venezuela, Karakas, kata Kementerian Luar Negeri Kosta Rika, Selasa (10/4).
Berita mengenai pembebasan Cholele berasal dari Duta Besar Kosta Rika untuk Venezuela Nazareth Avendano, yang diberi tahu oleh beberapa sumber diplomatik dan polisi Venezuela, kata Kementerian Luar Negeri tersebut.
Avendano mengatakan diplomat itu baik-baik saja dan berada dalam pengamanan polisi untuk menjalani pemeriksaan fisik serta menjawab beberapa pertanyaan. Keluarga Cholele telah diberi tahu.
"Berita tersebut muncul sebagai kelegaan besar bagi keluarga Guillermo Cholele dan Kementerian Luar Negeri," kata Menteri Luar Negeri Kosta Rika Enrique Castillo sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu. Ia menambahkan ia berharap akan menerima keterangan lebih lanjut dalam beberapa jam ke depan.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Venezuela Tareck El Aissami juga mengumumkan pembebasan Cholele pada Selasa melalui Twitter, dan mengatakan, "Diplomat Kosta Rika itu dibebaskan, berada dalam kondisi fisik baik dan sehat. Ia berada di bawah perlindungan polisi dan akan bersatu dengan keluarganya."
Pada Senin (9/4), pemerintah Venezuela segera menunjuk Kantor Kejaksaan Umum untuk menyelidiki penculikan itu, bersama dengan Satu Penyidik Kriminal dan Pidana (CICPC) dan Satu Anti-Pemerasan dan Penculikan.
Karakas adalah salah satu kota besar paling berbahaya di Amerika Latin. Aksi kejahatan seperti penculikan sering terjadi di sana.
Di antara korban penculikan paling akhir adalah Duta Besar Meksiko Carlos Pujalte dan istrinya, konsul jenderal Chila, atase militer Bolivia, putra duta besar Vietnam, dan seorang pemain bola basket AS, kata beberapa sumber media.
(C003/A011)
No comments:
Post a Comment