SRC:www.antaranews.com
Wilbur Ramirez, demikian nama sosok Inggris ini, kemudian mengelar malam dana di `The 100 Club`, salah satu klub musik ternama di London, guna membantu para tukang sampah di Jakarta, akhir pekan lalu, demikian laporan ANTARA London, Senin.
Dalam acara "Toughest Place to be a Binman" itu, `host` membandingkan tukang sampah di London dan Jakarta.
Melanjutkan sukses penayangan itu, Wilbur Ramirez, `tukang sampah` (dadakan) yang juga seniman ini tampil di `The 100 Club`, klub jazz ternama di Oxford Street, London.
Wilbur Ramirez yang punya kelompok musik band, dalam acara malam dana itu, tampil dengan lagu berirama `blues` dan jazz, disaksikan sekitar 150 orang penonton.
Hadirin ikut bergoyang selama satu setengah jam termasuk Endang dan suaminya, Argo Onny Widjono, yang bekerja di Kedutaan Brunei, London.
"Saya sangat terharu dengan niat baik Wilbur Ramirez yang mengelar acara malam dana untuk tukang sampah di Jakarta," ujar Argo Onny Widjono.
Kepada ANTARA London, Minggu, ia menyebutkan, hanya mereka berdua orang Indonesia yang hadir.
Dikatakannya, konser musik Ramirez yang di antaranya melantunkan lagu "Mr and Mrs Jones" itu begitu memukau dan dilantunkannya dengan penuh penghayatan.
"Saya kira kelompok musik Wilbur Ramirez itu kelompok musik asal-asalan. Rupanya di luar dugaan mereka sangat professional," ujar Argo yang sudah menetap lama di London.
Ia mengakui sangat terharu, karena masih ada orang asing yang perhatian dengan nasib tukang sampah di Jakarta.
"Sayangnya dari 150 penonton, hanya kami berdua orang Indonesia," ujar ayah dua putra yang berangkat dewasa ini.
Ia berharap, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London bisa merangkul Wilbur Ramirez dan mengundangnya untuk mengisi acara di KBRI, sehingga masyarakat Indonesia di London terbuka matanya, lalu ikut berpartisipasi serta mengumpilkan dana.
Untuk Pendidikan
Pengalaman di Jakarta menjadi tukang sampah membuat Wilbur membentuk badan dana untuk mengumpulkan bantuan bagi para tukang sampah yang ia temui, khususnya Imam Syafi dan keluarga (tukang sampah di kawasan Guntur, Jakarta, Red).
`Ramirez Charity Group` berhasil menggalang dana sebesar 1.500 poundsterling atau sekitar 21 juta dari penjualan tiket dan belum `raffle tickets` malam itu.
"Saya lihat Wilbur Ramirez tampil habis-habisan dan sampai keringatan, dan ia senang sekali karena yang mau ikut membantu para tukang sampah di Jakarta banyak," tutur Endang.
Wilbur Ramirez sendiri berterima berterima kasih kepada pengunjung dan juga anggota band, bahkan sang istrinya sendiri yang juga mau beli tiket seharga 11 pound agar bisa masuk ke klub.
Seusai konser, menurutnya, tujuannya tidak hanya sekedar ingin membelikan gerobak baru untuk para tukang sampah, tetapi juga pendidikan anak-anak para tukang sampah di Jakarta.
"Saya ingin membantu Imam dan teman-temannya mendapat gerobak baru, dan mudah-mudahan bisa kami kirim ke Jakarta dalam dua atau tiga bulan ini," kata Wilbur Ramirez selepas bernyanyi di `The 100 Club`, Oxford Street, London.
Wilbur merasakan menjadi tukang sampah di Jakarta selama 10 hari dengan menemani Imam Syafi di kawasan Guntur, Jakarta Selatan berkeliling mengumpulkan sampah di kawasan perumahan.
Pengalamannya ini diudarakan dalam acara televisi BBC `Toughest Place to be...a Binman` (Tempat tersulit untuk menjadi...tukang sampah) Februari lalu.
Wilbur mengatakan, bantuan gerobak merupakan tahap pertama dan ia ingin menggalang dana lebih lanjut untuk membantu pendidikan anak-anak Imam serta tukang sampah lain yang ia temui di kawasan Guntur. Â (ZG/M036)
No comments:
Post a Comment