SRC:www.antaranews.com
"Satu serangan teroris yang ditujukan pada pasukan keamanan yang sedang mengawal para petugas pemadam kebakaran ... dalam perjalanan mereka ke lokasi kebakaran di desa Diraz," kata BNA mengutip pernyataan seorang pejabat senior polisi.
Pejabat itu mengatakan "empat personil polisi cedera" akibat ledakan itu dan menambahkan "dua personil menderita luka parah".
Para saksi mata di lokasi itu mengatakan pasukan keamanan melakukan penutupan total Diraz setelah ledakan itu, menutup seluruh jalan ke luar desa itu.
Penyebab pasti dari ledakan itu tidak diketahui, tetapi "satu aksi sabotase" memicu kebakaran di satu toko, kata pjabat itu dan menambahkan penyeledikan sedang dilakukan atas "aksi teroris" itu.
Ketegangan dan aksi kekerasan meningkat di kerajaan yang diperintah Sunni itu sementara protes-protes yang dipimpin kelompok Syiah menyerukan pembebasan aktivis terkemuka dan pemogok makan Abdulhadi al-Khawaja meningkat ditengah-tngah kekhawatiran ia mungkin meninggal di penjara.
Kesehatan Khawaja memburuk secara drastis sejak ia mulai menolak makanan pada 8 Februari, kata keluarga dan kelompok-kelompok hak asasi manusia.
Ia, seorang warga Syiah, adalah salah seorang dari para aktivis demokrasi yang dihukum seumur hidup di penjara setelah dihukum karena bersekongkol untuk menggulingkan monarki.
Kelompok Syiah yang merupakan penduduk mayoritas kerajaan itu mengaku mereka dipingirkan dan dikecewakan oleh pemerintah Sunni, dan selama beberapa bulan menyerukan reformasi-reformasi politik dan sosial.
Ledakan itu terjadi sehari setelah polisi anti-huru hara menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pemerotes ketika mereka mendekati Taman Mutiara, pusat dari pemberontakan pimpinan Syiah tahun lalu menntang pemerintah.
Kelompok kecil pemrotes memisahkan diri dari satu unjuk rasa lebih besar di desa Syiah Jidhafs, tempat ratusan orang melakukan unjuk rasa mendukung Khawaja menuntut pembebasannya.
Aksi protes Selasa itu dilakukan setelah bentrokan sehari sebelumnya antara polisi dan para pemerotes dalam proses pemakaman Salah Abbas Habib, 36 tahun yang ditemukan tewas di satu desa Syiah akhir pekan lalu.
Kematian Habib bertepatan dengan penyelenggaraan Formula Satu Grand Prix di Bahrain setahun setelah kegiatan itu dibatalkan setelah tindakan keras Maret 2011 terhadap pemberontakan sebulan, yang menurut satu penyelidikan independen menewaskan lebih dari 35 orang, sebagian besar warga Syiah, demikian AFP.
(Uu.H-RN/B002)
No comments:
Post a Comment