SRC:www.antaranews.com
Calon Presiden Timor Timur Francisco "Lu Olo" Guterres menunjukkan kertas suara miliknya di putaran kedua pemilu presiden di Dili, Timor Timur, Senin (16/4). (FOTO ANTARA/REUTERS/Lirio Da Fonseca)
"Hingga pukul 15.00 waktu Timor Leste atau pukul 14.00 WITA, rakyat Timor Leste masih mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) tanpa adanya gangguan keamanan. Semua berlangsung aman," kata Komandan Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Letkol Inf Andre Saputra, Senin.
Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) 744/SYB (Satya Yudha Bhakti) mengemukakan hal itu kepada ANTARA setelah menerima laporan dari Kedutaan Besar Indonesia di Dili serta pantauan langsung dari Satgas UPF (Unidade Policia Fronteiras/Polisi Perbatasan Timor Leste) terhadap pelaksanaan Pilpres putaran kedua di negara baru tersebut.
Pos Lintas Batas (PLB) Mota Ain di Kabupaten Belu dan Wini di Kabupaten Timor Tengah utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga tampak sepi, kecuali para wartawan yang melakukan pemantauan situasi di pos perbatasan lintas batas negara itu.
"Tidak ada peningkatan penjagaan keamanan di tapal batas kedua negara...situasi keamanan sangat kondusif, karena masyarakat di wilayah bekas provinsi ke-27 Indonesia sedang mengikuti pemilu untuk memilih presiden yang baru di wilayah bekas koloni Portugis itu," katanya menambahkan.
Pada Pemilu Presiden putaran pertama 17 Maret 2012, Lu-Olo yang juga Ketua Partai Fretilin dan mantan Ketua Parlemen Timor Leste 2002-2007 itu meraih 28,76 persen suara, sedang Taur hanya mampu meraih 25,71 persen suara meski mendapat dukungan dari Xanana dan CNRT.
Dalam pemilu presiden putaran kedua ini, beberapa kandidat yang kalah dalam pemilu putaran pertama seperti Jose Ramos Horta (incumbent), Fernando de Araujo atau lebih populer dengan panggilan Lasama akan mengalihkan dukungannya kepada Lu-Olo (58).
Sementara, Jose Maria de Casconselhos atau lebih populer dengan panggilan Taur Matan Ruak (56) yang juga mantan Panglima Angkatan Perang Timor Leste (FDTL--Forcas Devense de Timor Leste), tetap mendapat dukungan politik dari PM Xanana Gusmau dan CNRT (Kongres Nasional Rekostruksi Timor).
Menurut pemerhati masalah Timor Leste dari East Timorese Indonesia Citizen Association (ETICA) Florencio Mario Vieira, Lu-Olo memiliki peluang yang cukup signifikan menjadi presiden ketimbang Taur Matan Ruak.
Ia mengatakan aura perpolitikan di Timor Leste sudah berubah jauh jika dibanding dengan pemilu presiden pada 2007, karena sebagian pendukung Xanana Gusmau telah berbelok haluan politik dan mengalihkan pandangannya kepada Lu-Olo.
"Awal mulanya saya memprediksi Taur memiliki posisi politik yang kuat pada Pilpres putaran kedua, namun kekuatan politik yang kandas pada pilpres putaran pertama, justru lebih banyak memuarakan dukungannya kepada Lu-Olo," kata Mario Vieira.
(ANT)
No comments:
Post a Comment