SRC:www.antaranews.com
TANAM BIBIT POHON. Sejumlah Polwan menanam pohon dikawasan yang terkena awan panas saat Erupsi Merapi, di dusun Petung, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (29/1). Memasuki tiga bulan pasca erupsi Gunung Merapi, penanaman pohon dikawasan yang gundul akibat erusi merapi terus dilakukan oleh berbagai pihak termasuk pengunjung yang bermanfaat untuk mengembalikan ke kondisi seperti semula sebagai kawasan resapan air. FOTO ANTARA/ Wahyu Putro A/ss/nz/11
Sleman (ANTARA News) - Koperasi susu sapi "Usaha Peternakan dan Pemerahan" Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang sempat terpuruk akibat erupsi Gunung Merapi 2010 terus menambah populasi sapi perah untuk memulihkan produksi.
"Kami terus berupaya keras memulihkan produksi susu seperti sebelum terjadi bencana erupsi Merapi agar bisa kembali memenuhi pasokan kebutuhan perusahaan rekanan," kata Ketua Badan Pengawas UPP Kaliurang Sokimun di Sleman, Senin.
Menurut dia, untuk meningkatkan produksi susu masih diperlukan penambahan populasi ternak sapi perah di masing-masing kelompok.
"Saat ini sejumlah anggota dari wilayah Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan yang semula aktivitasnya terhenti akibat terkena dampak erupsi Merapi, sudah mulai aktif kembali dan sebagian di antaranya telah mampu memproduksi susu," katanya.
Ia mengatakan, populasi sapi milik seluruh anggota saat ini sudah mencapai lebih 1.500 ekor dengan kapasitas produksi baru mencapai 1.300 liter per hari.
"Kondisi ini berbeda jauh dengan sebelum erupsi Merapi yang mampu memproduksi antara 4.000 hingga 8.000 liter susu per hari," katanya.
Sokimun mengatakan, saat ini produksi susu tiap hari rata-rata baru mencapai sekitar 1.500 liter atau 40 persen dari kebutuhan perusahaan.
"Untuk bisa memasok ke perusahaan idealnya harus mampu memproduksi antara 2.500 hingga 3.000 liter per hari," katanya.
Ia mengatakan, untuk menambah populasi ternak, beberapa kelompok telah mengajukan bantuan dana stimulan kepada pemerintah.
"Kami berharap dalam waktu dekat ini dapat segera terealisasi sehingga produksi meningkat dan dapat kembali memasok kebutuhan susu perusahaan," katanya. (V001/M029)
No comments:
Post a Comment