SRC:www.antaranews.com
Moskow (ANTARA News) - Moskow melakukan upaya terbaik dalam pembebasan dua warganya yang ditahan di Libya dan dituduh mendukung rezim Muammar Gaddafi, kata Departemen Luar Negeri Rusia, Selasa.
Pemerintah Libya saat ini menuduh dua orang Rusia dan 23 negara dari Ukraina serta Belarus membantu memelihara persenjataan yang digunakan rezim Gaddafi terhadap pemberontak selama konflik tahun lalu.
"Kementerian Luar Negeri Rusia dan kedutaan di Tripoli, yang erat berkoordinasi dengan rekan dan pengacara Ukraina serta Belarus, berupaya memperbaiki kondisi penahanan mereka yang disekap di Libya dan pembebasan mereka sesegera mungkin," kata juru bicara Alexander Lukashevich dalam komentar yang disiarkan di laman resmi kementerian. Menurut Xinhua, dia mengatakan, Moskow telah berulang kali menuntut pemerintah Libya yang bersangkutan, serta kepemimpinan politik di negara itu, untuk membebaskan orang-orang Rusia itu.
Sebanyak 25 orang, semua karyawan perusahaan Libya, pertama kali ditangkap oleh tentara pemberontak pada akhir Agustus.
Mereka dibebaskan pada awal September setelah intervensi kedutaan Rusia, tetapi para pemberontak menangkap lagi beberapa hari kemudian untuk "memverifikasi kemungkinan keterlibatan mereka dalam pembenahan dan modernisasi tank-tank Gaddafi."
(H-AK)Â
No comments:
Post a Comment