SRC:www.antaranews.com
Granat itu gagal melukai konvoi, diledakkan tetapi tidak ada korban yang cedera atau kematian, kata sumber itu kepada Reuters.
Sepekan sebelumnya, petempuran seru berkobar antarpria bersenjata di Libya barat, Selasa, menewaskan empat orang dan mencederai beberapa orang lainnya, kata seorang pejabat lokal kepada kantor berita Prancis AFP.
"Setidaknya empat orang tewas tetapi jumlahnya bisa bertambah," kata Othman Ben Sassi, seorang anggota Dewan Transisi Nasional yang berkuasa dari Zwarah, 100 kilometer di barat Tripoli, dekat Tunisia.
Ia menambahkan jumlah korban belum dapat dipastikan.
"Situasi di Zwarah kritis. Zwarah dihantam serangan roket-roket dari kota-kota terdekat Regdalin dan Jamil," katanya.
Ketegangan meningkat di dan sekitar Zwarah sejak ambruknya pemerintah Muamar Gaddafi yang dibunuh Oktober tahun lalu.
Penduduk di sana dituduh mendukung diktator itu dalam konflik tahun 2011.
Menteri Dalam Negeri Libya Fawzi Abdlali mengemukakan kepada wartawan Selasa bahwa usaha-usaha sedang dilakukan untuk menghentikan pertempuran itu.
Kementerian dalam negeri telah mengirim 200 persoil keamanan ke daerah itu, katanya mendesak kedua pihak agar menahan diri.
Bentrokan-bentokan senjata itu terjadi segera setelah pertempuran antar suku di kota Sabha di selatan yang meewaskan lebih dari 147 orang dan 395 lainya cedera dalam sepekan, sebelum pemerintah memberlakukan gencatan senjata. (AK)
No comments:
Post a Comment