SRC:www.antaranews.com
Sejumlah warga melihat mobil rusak yang menjadi bagian dari konvoi pendamong pemerhati gencatan senjata PBB di provinsi Deraa, Suriah selatan dalam gambar handout dirilis lembaga berita nasional Suriah, SANA. Rabu (9/5). Sebuah bom meledak di Deraa dekat konvoi tim monitor PBB yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Mood, bertugas untuk mengamati implementasi perjanjian gencatan senjata Annan pada 12 April. Televisi pro pemerintah mengatakan delapan anggota pasukan keamanan yang mendampingi tim monitor terluka akibat ledakan tersebut tetapi tak seorangpun tim dari PBB mengalami cedera. (REUTERS/SANA/Handout)
Moskow (ANTARA News) - Dua ratus enam puluh pengamat PBB dari 60 negara telah dikerahkan di Suriah, kata sumber-sumber Moskow kepada Itar-Tass, Selasa.
"Para kepala misi akan memberikan penjelasan pers rutin mengomentari pekerjaan mereka dan situasi Suriah," kata sumber itu dikutip Itas-Tass.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan ia akan berusaha meyakinkan Rusia perlunya untuk menekan Damaskus melalui Dewan Keamanan PBB.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pernyataan presiden Prancis dibuat dengan latar belakang laporan media yang menyatakan dukungan pemerintah Kosovo untuk kelompok-kelompok bersenjata di Suriah.
Dalam pernyataan Duta Besar Suriah untuk Moskow Riyadh Haddad, pasukan oposisi telah melanggar gencatan senjata lebih dari 3.000 kali sejak 12 Mei.
Sumber-sumber menegaskan bahwa situasi Suriah adalah jauh dari tenang.
Media-media Barat melaporkan imbauan-imbauan para imam garis keras di Tunisia untuk jihad melawan rezim Bashar al-Asad.
Pembunuhan-pembunuhan warga sipil, prajurit Suriah dan penegak hukum terus berlanjut di sejumlah provinsi Suriah. Upaya-upaya pelanggaran perbatasan dicegah terus-menerus.
(H-AK)
No comments:
Post a Comment