SRC:www.antaranews.com
Aden (ANTARA News) - Enam prajurit Yaman dan 22 gerilyawan Al Qaida tewas Rabu ketika militer melanjutkan ofensif terhadap pangkalan militan di wilayah selatan pada hari ke-12, kata seorang pejabat keamanan dan sumber setempat.
Enam prajurit tewas ketika pasukan pemerintah berusaha bergerak maju ke arah pinggiran timurlaut Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan yang dikuasai militan Al Qaida setahun lalu, kata seorang pejabat militer, lapor AFP.
Sembilan prajurit lain cedera, tambah pejabat itu, dan seorang petugas medis mengkonfirmasi jumlah korban tersebut.
"Kami berusaha bergerak maju ke Zinjibar," kata pejabat keamanan itu.
Bentrokan tersebut juga menewaskan 22 militan, kata satu sumber setempat di Jaar, sebuah kota berdekatan dimana gerilyawan Al Qaida biasanya membawa rekan-rekan mereka yang tewas untuk dimakamkan.
Artileri militer Rabu juga menyerang markas Al Qaida di Jaar, kata beberapa sumber setempat.
Senin, bom bunuh diri menewaskan 96 prajurit di pusat kota Sanaa. Serangan itu diklaim oleh Al Qaida, yang menyatakan melakukan pemboman tersebut untuk membalas kematian orang-orang dalam "perang terhadap rakyat kami di Abyan".
Para ahli militer AS membantu pasukan Yaman dalam ofensif yang diluncurkan bulan ini untuk menghalau militan Al Qaida dari provinsi Abyan, Yaman selatan, dimana mereka menguasai sejumlah kota dan desa.
Sejak ofensif militer dimulai pada 12 Mei, sedikitnya 262 orang, yang mencakup 180 anggota Al Qaida, 47 prajurit, 18 militan lokal dan 17 warga sipil, tewas, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas laporan-laporan pejabat dan pemimpin suku.
Ofensif itu didukung oleh pesawat tak berawak AS yang pada hari itu melancarkan dua serangan udara di Yaman timur yang menewaskan 11 terduga anggota Al Qaida.
Pada 6 Mei, serangan udara AS di Yaman timur menewaskan pemimpin Al Qaida Yaman Fahd al-Quso, yang diburu dalam kaitan dengan pemboman mematikan terhadap kapal USS Cole pada 2000.
Serangan pada Oktober 2000 terhadap USS Cole, kapal perusak Angkatan Laut AS, di pelabuhan Aden, Yaman, menewaskan 17 pelaut dan mencederai 40 orang.
Quso tewas dalam serangan dua rudal di dekat rumahnya di Rafadh, sebelah timur Ataq, ibu kota provinsi Shabwa.
Menurut laporan-laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan sekitar sepuluh serangan udara di Yaman dalam empat bulan terakhir.
Badan Intelijen Pusat AS (CIA) meminta izin untuk melancarkan serangan lebih lanjut pesawat tak berawak di Yaman, meski ada risiko korban mungkin bukan teroris, kata Washington Post pada April.
AS tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak berawak terhadap Al Qaida di Yaman, yang dianggap sebagai cabang paling aktif dan mematikan dari jaringan teror global itu dan menjadi pusat perang melawan teror.
Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).
AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.
Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida.
Pada Maret, 185 prajurit tewas dalam serangan besar Al Qaida terhadap sebuah kamp militer di dekat Zinjibar, ibu kota provinsi Abyan. (M014)
No comments:
Post a Comment