SRC:www.antaranews.com
Baghdad (ANTARA News) - Serangan-serangan senapan dan bom melanda daerah Baghdad, Kamis saat Wakil Preiden Irak Tareq al-Hashemi diadili tanpa kehadirannya atas tuduhan yang menurut dia bermotif politik.
Hashemi, pejabat penting Sunni, dituduh bersama dengan beberapa pengawalnya menangani satu regu tembak tetapi wakil presiden itu tidak akan menghadiri sidang di Baghdad itu karena meninggalkan Irak beberapa pekana lalu.
Beberapa jam sebelum sidang itu menurut rencana akan dibuka, tembakan-tembakan dan serangan-serangan bom meletus di daerah Harithiyah tempat Pengadilan Pidana Pusat Irak terletak, kendatipun tidak dekat dengan kompleks pengadilan itu.
Serangan itu terjadi pukul 08.00 waktu setempat (12.00 WIB) menewaskan seorang tentara Irak sementara dalam waktu yang hampir bersamaan tiga bom di pinggir jalan mencederai dua polisi penjinak bom, kata seorang pejabat kementerian dalam negeri.
Sidang Kamis itu akan mengadili kasus "pembunuhan direktur jenderal kementerian keamanan nasional, seorang perwira di kementerian dalam negeri dan seorang pengacara," kata juru bicara pengadilan Aldelsattar Bayraqdar.
Tuduhan-tuduhan terhadap Hashemi diberkaskan Desember setelah pasukan AS merampungkan penarikan mereka, yang memicu krisis politik dengan kelompok wakil presiden itu memboikot kabinet dan parlemen karena menuduh Perdana Menteri Nuri al-Maliki memonopoli kekuasaan.
Hashemi dan sejumlah pengawalnya Senin juga dituduh terlibat dalam pembunuhan enam hakim.
Bayraqdar, yang mengatakan tuduhan-tuduhan lebih jauh masih akan diajukan, tidak memberikan tentang tuduhan-tuduhaan itu atau mengatakan berapa tuduhan yang akan dihadap Hashemi.
Ia mengatakan sekitar 13 pengawal Hashemi dibebaskan karena tidak memiliki bukti kuat, menyisakan sekitar 73 orang lainnya.
Setelah tuduhan-tuduhan itu diberkaskan, wakil presiden itu, yang menegaskan bahwa itu bermotif politik, ia pergi ke daerah otonomi Kurdi di Irak utara yang pihak berwenangnya menolak menyerahkan dia kepada pemerintah pusat.
Mereka kemudian diizinkan bepergia di kawasan itu di mana Hashemi telah pergi ke Qatar, Arab Saudi dan kini di Turki, demikian AFP.
(H-RN/B002)
No comments:
Post a Comment