SRC:www.antaranews.com
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menekankan pentingnya bisnis berkelanjutan sebagai upaya penyediaan sumber daya di masa yang akan datang.
"Kita harus meyakinkan diri sendiri bahwa kita akan mempunyai akses ke pangan dan juga air, dan segalanya. Itu hanya bisa ada kalau lingkungan kita tetap ada dan aman, serta sangat dilindungi. Ini saya rasa satu filsafat yang kami tekankan," kata Gita seusai acara Sustainable Business Awards (SBA id) yang diselenggarakan oleh Kadin Indonesia, di Jakarta, Rabu malam.
Menurut Gita, kendati pertumbuhan ekonomi suatu negara pesat dengan industri yang maju, belum tentu menunjukan kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan, terutama untuk jangka waktu 20 hingga 40 tahun ke depan.
Dia juga menilai perlu adanya apresiasi kepada inpidu maupun perusahaan di Indonesia yang telah menunjukan kapasitasnya dalam memadukan kepentingan pertumbuhan ekonomi dengan kepentingan menjaga lingkungan.
"Oleh karena itu acara penghargaan `SBA id` ini penting sekali dan ini bukan yang pertama kali. Sudah dilakukan sebelumnya bahkan dahulu ada perhelatan `Summit B for E` atau `Bussiness for Environment` yang didatangi oleh kawan seperti mantan wakil presiden AS, Al Gore, dan tokoh lingkungan dari luar dan dalam negeri," kata Gita.
Dengan makin tajamnya topik mengenai lingkungan diberlakukan di sejumlah perusahaan di Indonesia, maka menurut Gita, hal itu bisa menjadi upaya sosialisasi kepada segala pemangku kepentingan.
Menurut dia, Indonesia di kancah internasional telah menjelaskan keikutsertaannya dalam mendorong bisnis yang berkelanjutan dengan mengimplementasikan sistem verifikasi dengan mekanisme yang membuktikan cara pemotongan produk di hutan dilakukan dengan kepekaan terhadap lingkungan.
Selain itu, Gita menambahkan, hal yang terkait keberlanjutan produksi juga tentang sejumlah produk kelautan dimana pelaku di Indonesia harus memastikan produksi seperti ikan dan hasil laut lain dilakukan dengan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
"Ini praktek yang sangat bisa menyelamatkan masa depan kita, bukan enam bulan ke depan, tapi 20, 30, bahkan 50 tahun ke depan," tegas Gita.
(B019)
No comments:
Post a Comment