SRC:www.antaranews.com
Ramadhan Pohan (ANTARA/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Manajer Timnas Indonesia, Ramadhan Pohan mengaku jika pinalti lawan sangat mempengaruhi mental pemain timnas sehingga harus menyerah dari tuan rumah Palestina, 1-2 pada semifinal Al Nakba International Tournament di Palestina, Rabu.
Dengan kekalahan ini maka langkah Timnas Merah Putih di Al Nakba International Tournament harus terhenti. Selanjutnya di partai puncak tuan rumah Palestina akan berhadapan dengan Tunisia, Kamis (24/5).
"Kawan-kawan telah bermain dengan bagus. Sayang sekali permainan indah Irfan Bachdim dan kawan-kawan dirusak oleh pinalti," kata Ramadhan Pohan melalui pesan layanan singkat.
Timnas Garuda pada pertandingan semifinal ini sempat unggul terlebih dahulu lewat kaki Irfan Bachdim pada menit 12. Hanya saja keunggulan timnas langsung dibalas dengan tendangan pinalti pemain Palestina, Abu Habib pada menit 38 dan mengubah kedudukan menjadi 1-1.
Mampu menyamakan kedudukan membuat semangan pemain Palestina meningkat. Terbukti serangan demi serangan ke arah gawang Endra Prasetya terus dilakukan. Kondisi ini berbeda dengan permainan timnas Indonesia yang kurang berkembang.
Ternyata, penurunan tempo permainan anak asuh Nil Maizar ini dimanfaatkan dengan baik oleh Palestina. Akhirnya pada menit 66, Roberto Kettlun mampu menggandakan kedudukan dan membawa Palestina melangkah ke babak final.
Ramadhan mengaku selain karena pinalti, kekalahan timnas atas tuan rumah juga disebabkan kondisi pemain yang kurang maksimal. Selain itu minimnya jumlah pemain juga berpengaruh pada performa tim selama pertandingan berlangsung.
"Kita terhenti secara terhormat. Dengan 15 pemain yang tersisa kita bisa bermain dengan maksimal," kata politisi dari Partai Demokrat itu.
Di pertandingan semifinal ini, Timnas Garuda tidak bisa menurunkan tiga pemain yang selama ini menjadi andalan yaitu Titus Bonai, Jajang Pangliama serta penjaga gawang Wahyu Tri Nugroho yang semuanya mengalami cedera.
Selain itu upaya untuk mendatangkan tenaga baru yaitu Oktovianus Maniani dan Yosua Pahabol juga tidak tercapai karena keduanya tertahan di Yordania karena belum mendapatkan visa dari Israel.
"Kami ucapkan terima kasih pada publik sepak bola Tanah Air atas dukungannya. Kami minta maaf karena terhenti di semifinal. Yang jelas pemain muda dan debutan ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan hasil terbaik," kata Ramandhan menambahkan.
Setelah menyelesaikan pertandingan ini Samsul Arif dan kawan-kawan sudah ditunggu oleh tim elite asal Italia yaitu Inter Milan. Rencananya pertandingan kedua tim ini digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (26/5) nanti. (ANT)
No comments:
Post a Comment