SRC:www.antaranews.com
Ilusatrasi. Anggota sanggar Getar Pakuan menampilkan berbagai tarian sunda secara kolosal di Balaikota Bogor, Jabar, Jumat (25/5). Berbagai tarian sunda yang ditampilkan oleh Sekitar 800 anak-anak secara nonstop selama satu jam tersebut untuk memperingati ulang tahun Bogor ke 530 tahun. (FOTO ANTARA/Jafkhairi)
Kami menargetkan bisa masuk lima besar dalam Peksiminas."
Yogyakarta (ANTARA News) - Tim Tari Universitas Gadjah Mada mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional XI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 1-6 Juli 2012.
"Kami berhak mewakili DIY setelah meraih juara pertama dalam Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta," kata ketua produksi tim tari UGM Dani Trisno Nugroho di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, dalam Peksimida, UGM mengirimkan satu tim yang membawakan Tari Candu Raras, dan berhasil menjadi juara pertama.
Atas keberhasilan tersebut, tim tari UGM akan mewakili DIY pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas).
"Untuk menghadapi Peksiminas, tim tari UGM saat ini terus berlatih, dan melakukan beberapa penyempurnaan tarian. Kami berusaha memasukkan lebih banyak unsur Yogyakarta ke dalam Tari Candu Raras," katanya.
Ia mengatakan Tari Candu Raras yang berdurasi sekitar 12,5 menit tersebut bercerita tentang para penari cantik yang bisa membuat penonton ketagihan, dan terinspirasi dari kesenian rakyat Taledhek atau yang dikenal dengan sebutan Ledhek.
Kesenian Ledhek sudah ada sejak zaman Jawa Kuno, yang tercatat pada Prasasti Poh 905 Masehi, dan juga digambarkan pada relief Karmawibhangga di Candi Borobudur. "Relief itu menggambarkan sekelompok gadis cantik yang menari di keramaian dengan diiringi musik gamelan dari satu tempat ke tempat lain," katanya.
Pada masanya, tarian itu menjadi sarana hiburan yang sangat digemari, bahkan menjadi suatu kebanggaan bagi orang yang menjadi tuan rumah pertunjukan Ledhek. Namun, akhir-akhir ini kesenian Ledhek semakin meredup, dan hilang ditelan perkembangan zaman.
Menurut dia, Tari Candu Raras merupakan karya koreografer Lita Sudiati, penari dari Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM.
Penata iringan digarap Tatag Waruju Wikan Priangga, dan penata kostum Robi Aji Trisantoso, keduanya juga anggota UKJGS UGM.
Ia mengatakan tim Tari Candu Raras beranggotakan tujuh orang dari unit kegiatan mahasiswa Tari Bali, Swagayugama, dan UKJGS UGM.
Ketujuh penari itu adalah Lita Sudiati, Odila Tamoyi, Lucky Krisnawati Utami, Narulita Ayu S, Sholiha Wardati, Hesty Budi Nugraheni, serta Dian Kusuma Wardani.
"Kami menargetkan bisa masuk lima besar dalam Peksiminas, bahkan bisa meraih juara pertama. Kami akan menampilkan tarian secara utuh dalam bentuk simbol gerak dan koreografi," katanya.
(ANT)
No comments:
Post a Comment