SRC:www.antaranews.com
Ilustrasi perawatan jerawat. (inijalanku.com)
"Biaya konsultasi dokter dapat ditekan."Solo (ANTARA News) - Sekira 460 juta orang di wilayah Asia, baik remaja maupun dewasa, memiliki masalah kulit wajah atau menderita jerawat, kata dr. Yohanes Widodo Wirohadidjojo, pakar Dermalogi dari Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta.
"Dari jumlah ratusan juta orang memiliki masalah jerawat tersebut, 175 juta orang diantaranya berusia antara 12 hingga 35 tahun, katanya di Solo, Jumat.
Namun, kata dia, bertolak belakang dengan tingginya gangguan kulit tersebut, karena hanya sekitar 40 persen yang mencari bantuan profesional untuk pengobatan jerawat.
"Penderita jerawat yang meminta bantuan seorang ahli atau perawatan akti jerawat hanya sekitar 40 persen," katanya.
Padahal, kata dia, manajemen jerawat yang tepat merupakan cara untuk memperbaiki gangguan tampilan akibat adanya jerawat dan mencegah cacat kulit akibat penyakit itu.
Manajemen kulit berjerawat merupakan tindakan menyeluruh mulai dari pengobatan, perawatan, dan pencegahan timbulnya kekambuhan serta bertambah banyknya jerawat agar kulit muka kembali bersih.
"Tentunya diperlukan upaya untuk mencegah datangnya kembali jerawat pasca-pengobatan dan perawatan untuk memperbaiki cacat yang sudah terjadi. Atau setidaknya mengkamuflase cacat jerawat yang tidak terobati," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, diperlukan solusi untuk mencegah timbulnya jerawat, di mana dokter merekomendasikan atau memberikan obat yang dapat dipakai pasien dalam jangka panjang, berkhasiat mencegah kekambuhan jerawat.
"Maka, biaya konsultasi dokter dapat ditekan," katanya.
Ia menambahkan, yang dimaksud jangka panjang adalah waktu yang dibutuhkan pasien sekira enam hingga delapan minggu sebelum dokter mengizinkan untuk memulai perawatan lain yang terbebas dari kemungkinan kambuhnya jerawat. (*)
No comments:
Post a Comment