SRC:www.antaranews.com
ilustrasi Pendiri Emosional Spiritual Quation ESQ Leadership Center, Ary Ginanjar Agustian memberikan pengarahan di depan sejumlah peserta Alumni ESQ di Jakarta. (ANTARA/ Reno Esnir)
Kami perhatian terhadap moral dan karakter bangsa. ESQ menggabungkan kecerdasan dalam pendidikan, cerdas mental, serta cerdas spiritual,"
Denpasar (ANTARA News) - Pelatihan kepemimpinan "Emotional Spiritual Quotient Leadership Center" (ESQ LC) dinilai cukup efektif dalam membentuk karakter bangsa yang tidak hanya cerdas dalam pendidikan dan mental, tetapi juga spiritual.
"Kami perhatian terhadap moral dan karakter bangsa. ESQ menggabungkan kecerdasan dalam pendidikan, cerdas mental, serta cerdas spiritual," kata pelatih kepemimpinan Novriza Ardana Pratiahara, seusai menutup pelatihan ESQ Peduli Pendidikan Angkatan ke-4 di Denpasar, Minggu.
Dia mengatakan bahwa metodologi dalam pelatihan tersebut lebih mengedepankan makna dan tujuan hidup yang dibangun dengan panduan spiritual.
Pelatihan kecerdasan spiritual, lanjut Novriza, sejalan dengan visi lembaganya yakni menuju Indonesia Emas tahun 2020.
Sementara itu ketua panitia kegiatan tersebut, Nurul Aini, mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut diikuti 270 orang guru dari kalangan Muslim yang berasal dari seluruh Bali, yakni pengajar tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Kegiatan itu dinilai cukup relevan bagi para pengajar karena metode pelatihan yang diberikan diyakini sebagai pembuka pintu hidayah.
Menurutnya seorang guru tidak hanya mengemban cita-cita mulia sebagai pendidik namun juga mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
ESQ, lanjut Nurul, sangat baik apabila diterapkan dalam proses belajar mengajar kepada anak didik guna melahirkan bangsa yang berkarakter cerdas, baik moral maupun spiritual.
"Orang pintar di Indonesia itu sudah banyak, namun pintar yang juga `kaya` akan moral dan dilandasi nilai spiritual, tidak begitu banyak. Pelatihan ini sangat penting bagi kami untuk membentuk karakter bangsa khususnya bagi guru," ucapnya.
Melalui pelatihan yang digelar selama tiga hari mulai Jumat (22/6) hingga Minggu (24/6) itu, para guru diharapkan dapat menjaga dan menerapkan inti sari dalam pelatihan sehingga bisa menjadi teladan bagi anak didik.
(ANT-330/T007)
No comments:
Post a Comment