SRC:www.antaranews.com
Demonstran mengibarkan spanduk dalam aksi protes menentang kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad di Hula, dekat Homs. (REUTERS/Handout)
... dibuat berdasarkan kejadian-kejadian terakhir, yaitu pembantaian Houla akhir pekan lalu...Lisabon (ANTARA News) - Portugal menyatakan duta besar Suriah untuk negara tersebut sebagai persona non grata. "Keputusan ini dibuat berdasarkan kejadian-kejadian terakhir, yaitu pembantaian Houla akhir pekan lalu," kata Menteri Luar Negeri Portugal, Paulo Portas.
Saat ini, Duta Besar Suriah untuk Portugal, Lamia Chakkour, berbasis di Paris, yang juga Perwakilan Suriah untuk Prancis dan di Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).
Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas di desa Suriah tengah Houla. Kelompok oposisi mengatakan tragedi itu hasil tembakan artileri pasukan pemerintah, sementara pemerintah Suriah menyalahkan kelompok teroris dan ekstremis atas pembunuhan itu.
Brigadir Jenderal Qasem Jamal Sulaiman, yang memimpin penyelidikan pemerintah Suriah dalam pembantaian kontroversial itu, Kamis, mengatakan, penyelidikan pendahuluan menunjukkan 800 pria bersenjata menyerang pasukan pemerintah dan membantai keluarga-keluarga di Houla.
Awal pekan ini, Amerika Serikat dan banyak sekutunya telah mengumumkan pengusiran diplomat Suriah dari negara mereka dalam satu langkah terkoordinasi untuk meningkatkan tekanan terhadap Damaskus setelah pembunuhan massal itu.
Sementara itu Rusia berharap negara-negara Eropa tidak akan mengizinkan intervensi militer di Suriah, kata utusan Rusia untuk Uni Eropa (UE), Kamis.
"Saya berharap para pemimpin Eropa dan lainnya cukup tenang dan mampu untuk memperkirakan situasi tenang, tidak mengikuti jalan berbahaya yang memompa ketegangan, apalagi intervensi militer," kata Vladimir Chizhov saat konferensi jaringan video Brussels-Moskow.
(H-AK/A/C003)
No comments:
Post a Comment