SRC:www.antaranews.com
Supply Chain Regional Overlay Sales SAS North Asia, Jeremy Sim (kiri), Elie Simon, Vice President EMC's Greenplum Division EMEA, dan Country Manager SAS Erwin Sukiato (kanan). (SAS Indonesia)
Dalam kerja sama itu SAS berperan menyediakan layanan analisis bisnis untuk membantu pengambilan keputusan yang cepat dan baik, sedangkan EMC Greenplum membantu klien mereka dalam menyimpan, mengatur, dan melindungi data secara responsif.
âKami menyadari jika telah banyak organisasi yang menyadari tentang big data. Saat ini mereka sedang mempersiapkan strategi untuk menganalisa data dan menemukan wawasan yang dapat membantu mereka berkompetisi dan berhasil," kata Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia, dalam siaran pers, Kamis.
Menurut Erwin, melalui analisis bisnis, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih baik dan cepat, tidak hanya yang berdasarkan apa yang telah terjadi melainkan apa yang akan terjadi kemudian.
"Mereka juga dapat memprediksi hasil terbaik dan tetap dapat menunjukkan kecepatan meski berada dalam perubahan yang cepat.â
Erwin mengatakan bahwa organisasi di Indonesia saat ini menghadapi transisi menuju strategi bisnis yang berfokus pada pelanggan, karena dapat memberikan lebih banyak kesempatan daripada sebelumnya, dan bertujuan menghasilkan pertumbuhan yang menguntungkan.
Untuk menghasilkan transisi yang tepat, perusahaan memerlukan customer intelligence yang tepat dengan pendekatan holistik untuk menjawab tantangan kritis lintas marketing.
CIGNA Thailand membuat revolusi marketing dengan mengintegrasikan database analytics dengan produk dan strategi channel. Berkaitan dengan solusi ini, Analis Riset Forrester dan Gartner memposisikan SAS sebagai pemimpin (leader), katanya.
Dalam mengatasi data dalam jumlah besar, SAS juga menawarkan solusi SAS Supply Chain Intelligence untuk memberikan manfaat penting bagi organisasi dengan membantu mereka mengubah data menjadi informasi dan mengembangkan wawasan unik tentang pola permintaan barang, jaringan penyediaan barang, operasional dan persyaratan customer service.
SAS dapat melengkapi dan memanfaatkan investasi ERP yang telah dijalankan organisasi dengan interface yang mendukung berbagai jenis sistem yang saat ini banyak dipergunakan.
Dalam forecasting arah permintaan (demand-driven forecasting), organisasi dapat menganalisa dan mengkombinasikan berbagai model untuk menghasilkan forecast yang terbaik menggambarkan organisasi pada setiap tingkat perusahaan dan hierarki produk.
Guna optimisasi inventori, organisasi dapat mengoptimalkan stok pada tingkat keamanan tertentu, mengurangi stok yang berulang, meminimalkan order dan inventori, mencapai tingkat customer service yang ditargetkan dan meningkatkan cash flow karena memiliki produk yang tepat pada lokasi yang tepat, kata Erwin.
(*)
No comments:
Post a Comment