SRC:www.antaranews.com
Ljubljana (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Slovenia Karl Erjavec, menegaskan Slovenia menentang intervensi militer di Suriah.
Erjavec dalam sidang gabungan pertahanan parlemen dan komite urusan luar negeri, mengatakan, intervensi militer hanya akan memperburuk situasi dan ketidakstabilan menyebar di seluruh wilayah Suriah.
Mengenai penyelesaian krisis Suriah, ujarnya, Slovenia hanya akan mengambil bagian dalam operasi sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan Uni Eropa.
Sementara itu, kekerasan di Suriah meningkat sejak Maret 2011.
Dewan Keamanan PBB membentuk misi Pengawasan PBB di Suriah (UNSMIS) pada April untuk memantau penghentian kekerasan di Suriah, dan pelaksanaan rancangan perdamaian enam pasal yang dikemukakan oleh Utusan Khusus Gabungan PBB dan Liga Arab untuk Krisis Suriah, Kofi Annan.
Rencana enam pasal, yang secara luas didukung oleh masyarakat internasional dan diterima oleh pemerintah Suriah, menyerukan diakhirinya kekerasan, akses bagi badan-badan kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, pembebasan tahanan, dan dimulainya dialog politik inklusif .
Saat ini, Slovenia memiliki seorang perwira militer yang ditempatkan di Suriah sebagai bagian dari pengamat Perserikatan Bangsa Bangsa, demikian seperti yang dikutip dari Xinhua.
(H-AK)
No comments:
Post a Comment