SRC:www.antaranews.com
ilustrasi Ekspor Ikan Seorang pekerja membongkar muatan kapal berupa berbagai jenis ikan yang sudah beku untuk diekspor, di Pelabuhan Benoa, Bali. (FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana)
Demikian pula, dari segi volume pengiriman mata dagangan itu ke pasaran luar negeri berkurang 21,53 persen, semula 392.761 ekor pada empat bulan pertama 2011 menjadi 308.215 ekor pada periode yang sama 2012, kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan bahwa ekspor ikan hias hidup merupakan salah satu dari sebelas mata dagangan hasil perikanan dan kelautan yang berhasil menembus pasaran luar negeri.
Bali selain mengapalkan ikan berwarna-warni juga mulai merintis pengiriman terumbu karang buatan, tempat habitat berkembang biak ikan hias ke pasaran luar negeri, ujar Ketut Teneng.
Nelayan sepanjang perairan pantai Kabupaten Buleleng, daerah pesisir utara Pulau Bali merintis pengembangan budi daya terumbu karang buatan karena bunga-bunga yang baru tumbuh bisa menjadi mata dagangan ekspor untuk kelengkapan akuarium konsumen mancanegara.
Ia berharap rintisan pengiriman bunga terumbu karang itu mampu mendorong meningkatkan ekspor nonmigas Bali, mengingat sektor perikanan menjadi salah satu sektor andalan.
Ketut Teneng menjelaskan bahwa ekspor ikan hias hidup asal Bali selama ini sangat berfluktuasi sesuai dengan permintaan pasar.
Ikan hias yang ditangkap di perairan Bali maupun daerah lainnya di Nusantara diekspor lewat Bandara Ngurah Rai, Bali, menembus pasaran Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara di Eropa.
Ikan hias hidup merupakan salah satu dari sebelas jenis mata dagangan sektor perikanan dan kelautan Bali yang berhasil menembus pasaran mancanegara.
Ekspor hasil perikanan Bali secara keseluruhan sebesar 31 juta dolar AS selama empat bulan pertama 2012, atau berkurang 1,99 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 31,6 juta dolar AS, ujar Ketut Teneng.
(I006/D007)
No comments:
Post a Comment