SRC:www.antaranews.com
Tripoli (ANTARA News) - Kantor Komisi Pemilihan Tinggi Nasional (HNEC) Libya yang terletak di Benghazi, Minggu, diserbu para demonstran.
Insiden itu terjadi kurang dari sepekan sebelum negara Afrika Utara itu mengadakan pemilihan majelis konstituante.
Seorang pejabat senior HNEC, Jamal Abu Green mengatakan kepada Xinhua, sekitar 100 orang menyerbu ke dalam gedung dan menghancurkan dokumen-dokumen serta fasilitas di sekitarnya, menuntut "keadilan" distribusi kursi parlemen dalam pemilu mendatang.
Sejauh ini, insiden itu menyebabkan beberapa anggota staf komite terluka, namun tidak menyebabkan kematian.
Situasi keamanan di Libya, sekitar delapan bulan setelah perang saudara yang mengakhiri kehidupan mantan pemimpin Muammar Gaddafi, masih tidak stabil dimana bentrokan suku, anti-pemerintah sementara dan anti-serangan asing dilaporkan terjadi hampir setiap bulan.
Bulan lalu, HNEC mengumumkan pemilihan majelis konstituante mendatang yang semula dijadwalkan diselenggarakan pada akhir Juni, harus ditunda hingga 7 Juli, di tengah bentrokan yang sedang berlangsung antara pasukan militer dan kelompok bersenjata di kota tenggara Kufra, yang menewaskan sedikitnya 47 orang dan lebih dari 100 lainnya terluka dalam tiga hari terakhir.
Sebelum perang sipil meletus tahun lalu, populasi Libya lebih dari enam juta jiwa.
Menurut statistik HNEC, lebih dari 2,8 juta pemilih kemungkinan akan memberikan suara dalam pemilihan majelis, sekitar 80 persen dari total pemilih terdaftar.
(H-AK)
No comments:
Post a Comment