SRC:www.antaranews.com
Barack Obama. (REUTERS/Larry Downing)
"Kalian mengenakan seragam sebuah negara yang belum menjadi milik kalian."
Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Barack Obama memanfaatkan hari kemerdekaan Amerika Serikat (AS) Â 4 Juli 2012 dengan menyerukan kembali pembaruan hukum keimigrasian.
Seruan tersebut disampaikannya pada upacara Hari Kemerdekaan AS, Rabu waktu setempat (Kamis WIB), saat para imigran yang bertugas di militer AS resmi menjadi warga negara adidaya itu.
Dengan mengenakan dasi berwarna merah untuk merayakan hari libur tanggal 4 Juli di Gedung Putih, Obama berbicara di depan sejumlah personel militer kelahiran negara asing, yang memanfaatkan program pemberian kewarganegaraan sebagai timbal balik atas jasa-jasa mereka.
Obama, yang berupaya untuk terpilih kembali sebagai presiden AS dalam pemilihan bulan November 2012, memanfaatkan kesempatan tersebut dengan berbicara mengenai perintah yang dikeluarkannya baru-baru ini, yaitu mencabut ancaman deportasi terhadap ratusan ribu imigran ilegal yang tiba di Amerika ketika mereka masih kanak-kanak.
Langkah Obama itu menarik perhatian para pemilih dari kalangan Hispanik, merupakan kelompok pemilih utama yang dapat mendukung pencalonannya di wilayah-wilayah persaingan seperti di negara bagian Nevada dan Colorado.
"Ini adalah cara sempurna untuk merayakan kelahiran Amerika --demokrasi tertua di dunia-- bersama para warga negara paling baru," kata Obama di depan para anggota militer dan keluarga mereka, yang berasal dari berbagai negara termasuk Meksiko, Ghana, Filipina, Bolivia, Guatemala dan Rusia.
"Kalian mengenakan seragam sebuah negara yang belum menjadi milik kalian. Saat perang, sejumlah di antara kalian dikerahkan ke posisi berbahaya. Kalian menunjukkan nilai-nilai yang kita rayakan setiap Empat Juli, yaitu tugas, tanggung jawab dan kepahlawanan," ujarnya.
Untuk dapat mendaftar menjadi anggota militer, imigran yang berada di AS harus memiliki status legal.
"Sebagai bangsa yang berazaskan hukum, kita juga harus tetap menjadi bangsa para imigran," kata Obama.
"Karena itu, sebagai langkah maju berikutnya, kita mencabut bayang-bayang deportasi dari anak-anak muda, yang dulu dibawa ke negara ini saat mereka masih kanak-kanak," katanya menambahkan.
Masalah keimigrasian telah menjadi butir yang ditekankan Obama dalam persaingannya dengan calon presiden Partai Republik, Mitt Romney, menuju pemilihan presiden AS pada 6 November 2012.
Menyangkut keimigrasian, Romney, yang merupakan mantan gubernur negara bagian Massachusetts, menganjurkan program deportasi mandiri bagi para imigran gelap --usul yang tidak mendapat tanggapan baik dari kalangan Hispanik.
Di kalangan warga Latin, Obama memimpin kepopuleran, jauh di atas Romney.
Pada Juni 15 lalu, Presiden Obama mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menghentikan tindakan deportasi terhadap para imigran gelap dari kalangan muda yang memiliki kriteria-kriteria, seperti yang diusulkan dalam DREAM ACT berupa proposal undang-undang yang diharapkan dapat membantu AS menangani masalah anak-anak yang datang ke AS bersama orangtua mereka secara ilegal dan menghadapi ancaman deportasi.
(Uu.T008/B002)
No comments:
Post a Comment