SRC:www.antaranews.com
ilustraasi Sejumlah pesawat terbang terparkir di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pada hari Jumat (8/6), tepat empat pekan saya meninggalkan negara saya tercinta, Austria,"Kuta (ANTARA News) - Pilot asal Austria Helmuth Lehner yang mengemudikan pesawat ultra ringan seorang diri akhirnya mendarat di landasan TNI AU Bandar Udara Ngurah Rai, Kamis, setelah menjelajah 17 negara.
Pesawat yang beratnya hanya 320 kilogram itu memiliki misi berkeliling dunia dengan mendarat di 30 negara. Sebelum tiba di Pulau Dewata, Helmuth terbang selama empat jam dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Pada hari Jumat (8/6), tepat empat pekan saya meninggalkan negara saya tercinta, Austria," kata sang pilot penjelajah dunia tersebut usai mendarat.
Ia menjelaskan, sejauh ini, seluruh penerbangannya sudah sesuai dengan rencana. Waktu terbang yang dibutuhkan dari Austria ke Bali selama 70 jam.
Sebelum tiba di sini, kata Helmuth, pesawat yang dikemudikannya itu singgah di Eropa Tengah, Yunani, Laksha, Mesir, Abu Dhabi, India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
"Target waktu tempuh untuk mengelilingi dunia dengan pesawat ini adalah selama tiga bulan," ujarnya.
Helmut mengatakan bahwa tujuan dari misinya berkeliling dunia adalah mengumpulkan dana untuk mengenang sahabat seprofesinya yang telah tiada, Hans Gootman, karena sebuah kecelakaan pesawat di Italia setahun lalu.
"Pada hari Minggu (10/6), saya akan terbang ke Darwin dan Brisbane, Australia. Di sana saya akan menikmati suasana selama 10 hari," ucapnya.
Helmut mengaku, dalam misinya mengelilingi dunia selama 240 jam, ternyata tak luput dari hambatan, seperti saat mendarat di Yunani dan Jakarta, terdapat masalah dengan radio pesawatnya sehingga perjalanannya dari Austria ke Bali menjadi lebih lama.
"Saya hanya perlu mengecek antenanya saja untuk membereskan masalah tersebut," kata pilot dengan pesawat jenis WT-9 dengan nomor 0E-7104.
(KR-IGT/D007)
No comments:
Post a Comment