SRC:www.antaranews.com
Zamboanga, Filipina (ANTARA News) - Sejumlah pria bersenjata diduga gerilyawan Muslim pada Rabu, menyerang iringan pembawa pekerja pertanian di Filipina selatan, menewaskan enam orang dan melukai 22 orang.
Iringan empat kendaraan itu, yang mendapat pengawalan bersenjata dari milisi pemerintah, sedang dalam perjalanan ke perkebunan karet terpencil saat diserang, kata juru bicara militer Mayor Harold Cabunoc.
"Para anggota milisi yang mengawal pekerja sipil membalas menyerang, memaksa unsur-unsur melawan hukum itu mundur ke arah yang berbeda dengan korban," kata Cabunoc dalam satu pernyataan.
Enam pekerja tewas, sementara 22 orang lainnya, termasuk dua anggota milisi cedera, katanya, seperti yang dilaporkan AFP.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di pulau Basilan itu, meskipun polisi setempat dan manajer koperasi pertanian mengatakan mereka mencurigai kelompok Abu Sayyaf yang punya kaitan dengan Al Qaida.
Taha Katu, manajer koperasi, mengatakan sebelum serangan mereka menerima surat pemerasan, konon dari Abu Sayyaf yang menuntut lebih dari 1.000 dolar AS sebulan sebagai ganti kerugian.
Akhir tahun lalu, orang-orang bersenjata Abu Sayyaf juga menewaskan lima pekerja di dalam penyergapan di dekat daerah tersebut.
Basilan adalah pulau yang berhutan lebat di Filipina selatan. Pulau itu dikenal sebagai kubu Abu Sayyaf dan buruh tani sering bepergian dengan pengawalan bersenjata.
Abu Sayyaf adalah gerakan militan kecil telah yang disalahkan untuk sebagian besar serangan terburuk di negara itu, teror dan penculikan orang asing.
(H-AK)
No comments:
Post a Comment