SRC:www.antaranews.com
"Setidaknya empat orang tewas hari ini tetapi jumlah bisa bertambah," kata Othman Ben Sassi, seorang anggota Dewan Transisi Nasional yang berkuasa dari Zwarah, 100km barat Tripoli, dekat Tunisia.
Ia menambahkan jumlah korban pasti belum dapat dipastikan.
"Situasi di Zwarah kritis Zwarah dihantam serangan roket-roket dari kota-kota terdekat Regdalin dan Jamil," katanya.
Ketegangan meningkat di dan sekitar Zwarah sejak ambruknya pemerintah Muamar Gaddafi yang dibunuh Oktober tahun lalu. Penduduk di sana dituduh mendukung diktator itu dalam konflik tahun 2011.
Menteri Dalam Negeri Libya Fawzi Abdlali mengemukakan kepada wartawan Selasa usaha-usaha sedang dilakukan untuk menghentikan pertempuran itu.
Kementerian dalam negeri telah mengirim 200 persoil keamanan ke daerah itu," katanya mendesak kedua pihak menahan diri.
Bentrokan-bentokan senjata itu terjadi segera setelah pertempuran antar suku di kota Sabha di selatan yang meewaskan lebih dari 147 orang dan 395 lainya cedera dalam seminggu, sebelum pemerintah memberlakukan gencatan senjata.
Pemerintah sementara itu berusaha untuk memberlakukan kekuasaannya atas belasan brigade yang terdiri atas bekas pemberontak yang berperang melawan pasukan Gaddafi dan yang kini bertindak sekehendak hati mereka.
Para anggota suku, milisi dan penduduk dari beberapa daerah tidak segan-segan menggunakan kekuatan senjata untuk menyelesaikan konflik mereka. (RN/Z002)
No comments:
Post a Comment