SRC:www.antaranews.com
Hill merupakan bagian dari tim pencari fakta di Bahrain, di mana ketua FIA Jean Todt juga termasuk di dalamnya, pada awal tahun ini, dan ia sempat mengekspresikan dukungannya terhadap kembali digelarnya balap di Bahrain yang dibatalkan pada 2011, lapor AFP.
Namun aksi-aksi demonstrasi anarkis terus berlanjut, yang memicu aktivis-aktivis meminta balap ini dibatalkan.
"Apa yang harus kita tempatkan di atas segalanya adalah apakah ini akan menjadi hukuman perihal harga kemanusiaan, jika balapan terus berlangsung?" kata Hill kepada The Guardian.
"Itu akan buruk bagi urusan dalam negeri negara tersebut, dan buruk bagi Formula Satu, untuk melihat penegakan darurat militer demi terselenggaranya balap."
"Itu bukanlah sesuatu yang seharusnya melingkupi olahraga ini. Jika dilihat pada hari ini, anda akan berkata bahwa balap akan menciptakan lebih banyak masalah dibanding pemecahannya."
Hill mengatakan bahwa dirinya tidak meminta agar balap di Bahrain kembali dibatalkan, namun menegaskan bahwa FIA harus meninjau kembali situasi terkini.
"Saya harap FIA mempertimbangkan dampak dari hal ini secara keseluruhan, dan bahwa peristiwa di Bahrain tersebut tidak terlihat seperti yang sering dijual, di mana sekelompok pemuda melemparkan bom molotov, karena itu adalah penyederhanaan yang kasar," kata Hill.
"Jika mereka mempercayainya, mereka seharusnya lebih waspada. Anda tidak mendapat 100.000 orang membahayakan hidupnya untuk melakukan protes yang sia-sia."
"Jika kami pergi, kami semua pergi, namun jelas masih ada banyak rasa sakit, kemarahan, dan tensi di Bahrain."
"Akan lebih baik bagi F1 untuk memahami benar hal ini, dan bahwa mereka hanya ingin yang terbaik bagi Bahrain, atau negara apapun yang mereka kunjungi. Saya pikir F1 meluncur sangat dekat dengan batas ini."
"Namun masih ada hal lebih besar yang harus dipikirkan, yakni: apakah F1 melakukan permainan menyerempet bahaya murni untuk alasan keuangan, di saat orang-orang meletakkan hidup mereka dalam bahaya untuk protes menentang ajang ini."
Grand Prix Bahrain dibatalkan pada 2011 karena kerusuhan yang mengancam negeri ini, setelah aksi protes menuntut reformasi demokrasi dihadapi pemerintah dengan pemberangusan.
Petinggi Formula Satu, Bernie Ecclestone, menegaskan bahwa kerusuhan belakangan ini tidak akan berdampak pada balap tahun ini.
Menurut penyelidikan independen, 35 orang telah terbunuh pada kerusuhan antara pertengahan Februari dan pertengahan Maret 2011. (RF/I015)
No comments:
Post a Comment