SRC:www.antaranews.com
Kebijakan ini memudahkan masyarakat dalam memiliki rumah tinggal yang layak"
Program KPR Sejahtera FLPP yang dilaksanakan mulai awal Maret 2012 dan didukung oleh proteksi kredit macet serta asuransi jiwa dan kebakaran, plus suku bunga proteksi KPR relatif murah antara 7,0 - 7,25 persen per tahun itu, akan membuka peluang besar bagi rakyat untuk memiliki rumah yang layak.
Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) telah menentukan target rumah KPR setiap tahun antara 130 ribu hingga 250 ribu unit di seluruh Indonesia.
Program KPR Sejahtera FLPP ini diyakini akan mencegah rakyat menjadi tunawisma.
Fakta menunjukkan, penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat menjadi kebutuhan tak terhindarkan. Di sisi lain, kepemilikan rumah sulit direalisasikan karena harga cenderung naik seiring dengan meningkatnya harga bahan bangunan dan barang kebutuhan hidup lainnya.
Salah satu cara tepat dalam memiliki rumah adalah melalui mekanisme KPR perbankan atau lembaga pembiayaan dengan cara mengangsur pinjaman untuk jangka waktu tertentu. Maka, Kemenpera kemudian mencanangkan program rumah sejahtera dengan pembiayaan FLPP.
Pemerintah telah berupaya memperkecil kesenjangan keterjangkauan bagi Masyarakat Berpengasilan Menengah (MBM) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam mengangsur cicilan KPR-nya kepada bank melalui program bantuan pembiayaan perumahan dalam bentuk subsidi perumahan.
Belum bankable
Muncul kemudian masalah ketika masyarakat tidak dapat memenuhi persyaratan uang muka KPR dan ketentuan perbankan lainnya, sehingga akad kredit tidak dapat dilaksanakan. Dengan kata lain, inpidu tersebut feasible untuk diberi pinjaman, namun belum bankable.
Salah satu cara untuk membantu masyarakat yang feasible namun nonbankable dalam mengakses KPR Sejahtera adalah menggunakan mekanisme Asuransi KPR Sejahtera yang diperuntukkan bagi MBR Tetap (fixed income) maupun tidak tetap, dengan penghasilan paling banyak Rp3,5 juta per bulan.
Kriteria MBR yang menjadi target penyaluran KPR Sejahtera FLPP tercantum pada Peraturan Menteri Perumahan Rakyat RI No.05 tahun 2012 tanggal 8 Februari 2012. Mekanisme Asuransi KPR Sejahtera FLPP ini didukung oleh PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo).
PT Askrindo merupakan perusahaan milik negara yang berpengalaman panjang dengan total ekuitas Rp3,5 triliun per Desember 2011. Askrindo telah mendukung program pemerintah, terutama dalam pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sejak tahun 1971. Perusahaan asuransi itu juga mendukung Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Adapun manfaat Asuransi KPR Sejahtera FLPP bagi pemerintah antara lain bisa mengamankan kebijakan pemerintah dalam bidang perumahan, mengamankan dana FLPP tersalur, mengoptimalkan target penyaluran KPR Rumah Sejahtera, serta menjadi alat kontrol dan monitoring pelaksanaan program KPR Rumah Sejahtera.
Manfaat asuransi itu juga dirasakan oleh Bank Pelaksana KPR Sejahtera dan Masyarakat. Selain memperoleh KPR Sejahtera dengan biaya relatif murah dan terjangkau, masyarakat juga memperoleh proteksi jiwa, kebakaran, dan kredit macet.
Dalam hal terjadi kerugian yang disebabkan kebakaran atas rumah debitur (minimal 75 persen bangunan terbakar), debitur akan memperoleh ganti rugi sebesar nilai pertanggungan polis asuransi kebakaran, sementara sisa kredit akan dibayarkan berupa santunan sehingga kredit dinyatakan lunas dan rumah menjadi milik debitur.
Demikian pula jika debitur meninggal dunia, maka kredit debitur dinyatakan lunas yang dibayarkan dari santunan perusahaan asuransi (penanggung), sedangkan ahli waris dapat terus memiliki rumah.
Mekanisme asuransi KPR Sejahtera FLPP juga membuat suku bunga KPR menjadi lebih murah, yakni dari 8,15 persen per tahun menjadi 7,0 - 7,25 persen per tahun atau sama dengan cicilan Rp500 ribu per bulan.
Program prorakyat
Kebijakan ini memudahkan masyarakat dalam memiliki rumah tinggal yang layak, karena biaya cicilan relatif murah dan tetap selama 15 tahun, sedangkan pendapatan masyarakat cenderung meningkat dan nilai agunan rumah KPR cenderung berapresiasi setiap tahun.
Di sisi lain nilai riil rupiah cenderung turun selama 15 tahun sehingga program KPR Sejahtera FLPP diperkirakan dapat mengurangi jumlah tunawisma atau bahkan âmelarangâ rakyat menjadi tunawisma.
Pemerintah berkomitmen tinggi dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat, dibuktikan dengan rencana penyediaan rumah layak huni dengan fasilitas KPR Sejahtera FLPP setiap tahun yang kecenderungannya meningkat.
Sementara ini pemerintah bekerjasama dengan empat bank pelaksana, yakni Bank Mandiri, BRI, BTN dan BNI dalam penyaluran KPR Sejahtera FLPP senilai Rp80 juta per unit dengan target menyalurkan 130 ribu â" 250 ribu unit KPR setiap tahun.
Realisasi penyaluran unit rumah KPR Sejahtera diperkirakan melampaui target dengan melihat potensi kemudahan fasilitas KPR FLPP bagi masyarakat dan prospek terus meningkatnya pendapatan masyarakat. Namun tak jarang ada kendala, yakni masalah pembayaran uang muka KPR.
Kesulitan masyarakat dalam membayar uang muka KPR yang rata-rata dikenakan bank 20 persen sebenarnya dapat dipecahkan melalui berbagai cara.
Pertama, Kemenpera membuat skim asuransi yang mengandung unsur tabungan seperti Asuransi Dwi guna (Endowment Life).
Kedua, skim tabungan yang memberikan proteksi jiwa atau dikategorikan bancassurance dalam tabungan perbankan pada debitur yang memiliki tabungan uang muka di perbankan.
Ketiga, skim asuransi kredit di mana debitur KPR diberi kesempatan memperoleh kredit uang muka oleh bank yang sudah disubsidi pemerintah, dan kredit uang muka itu diasuransikan dengan memperoleh perlindungan jiwa dan perlindungan kredit macet.
Program prorakyat ini perlu didukung regulasi Bank Indonesia sehingga bank tidak kesulitan dalam memenuhi Asset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan Pinjaman Terhadap Nilai (LTV) dalam penyaluran kredit KPR Sejahtera yang prorakyat dan karenanya juga dapat mengurangi tingkat kemiskinan.
Gairah perbankan nasional khususnya bank milik negara dalam mendukung program yang prorakyat ini akan semakin tinggi jika didukung oleh ketentuan perbankan dari BI, terlebih potensi penyaluran KPR sejahtera relatif besar seiring dengan cenderung meningkatnya pendapatan per kapita rakyat Indonesia.
(*) Praktisi asuransi kredit
No comments:
Post a Comment