SRC:www.antaranews.com
Artis Nikita Willy saat berbincang dengan anak penderita kanker. Data SIOP Asia menunjukkan kanker yang paling banyak diderita anak-anak adalah "Acute Lymphoblastic Leukemia". (FOTO ANTARA/Agus Apriyanto)
Yogyakarta (ANTARA News) - Kongres ke-7 Society of Pediatric Oncology (SIOP) Asia yang digelar di Yogyakarta pada Minggu hingga Selasa (24/4) dihadiri peserta dari 35 negara.
"Peserta kongres tidak hanya dari Asia, tetapi ada beberapa negara lain di luar Asia seperti Jerman, Amerika Serikat, dan Australia. Jadi ini pertemuan dari seluruh dunia," kata Ketua Panitia Kongres ke-7 Soceity of Pediatric Oncology Asia, Sutaryo, di Yogyakarta, Minggu.
Kongres SIOP diselenggarakan setiap 1,5 tahun sekali dengan fokus utama pengembangan ilmu pengetahuan tentang kanker pada anak. Kongres ke-7 SIOP Asia ini dihadiri sekitar 400 peserta.
Sementara Presiden SIOP Gabriele Calaminus MD mengatakan, tantangan terbesar dalam pencegahan kanker pada anak adalah melakukan deteksi dini. Untuk itu, diperlukan penyebaran informasi yang lebih luas tentang kanker dan gejala awal yang terjadi.
"Deteksi dini tidak hanya dilakukan oleh orang tua, tetapi juga perlu dukungan dari masyarakat di sekitar. Lingkungan masyarakat sekitar juga memiliki peran penting," katanya.
Selain itu, ujarnya, akses terhadap obat-obatan untuk penderita kanker juga perlu diperbaiki.
"WHO telah mengeluarkan daftar mengenai obat-obatan untuk kanker, tetapi belum semua negara memilikinya," katanya.
Data SIOP menyebutkan setiap tahun 175.000 anak-anak di
seluruh dunia didiagnosa menderita kanker, dan sekitar 90.000 di
antaranya meninggal dunia karena penyakit itu.
(E013)
No comments:
Post a Comment