SRC:www.antaranews.com
ilustrasi Sejumlah pengungsi berjalan di dekat pesawat untuk layanan kemanusiaan di Pibor, Sudan. (FOTO REUTERS/Isaac Billy/UNMISS/Handout)
Sekitar 10.000 orang mengungsi dari desa-desa sekitar Heglig akibat pertempuran baru-baru ini di daerah itu, kata buletin mingguan PBB, mengutip Komisi Urusan Kemanusiaan Sudan.
"Mereka terpencar ke berbagai lokasi termasuk kota Heglig dan daerah-daerah lain kebih ke utara," kata Bulletin itu.
Itu mencakup periode 8 April setelah bentrokan senjata awal dimulai Maret lalu sekitar daerah Heglig, ladang minyak paling penting Sudan, di perbatasan yang disengketakan.
Selasa lalu pertempuran lebih intensif mulai berkobar kembali.Sudan Selatan melaporkan gempuran-gempuran pesawat ke daerah itu sebelum pasukan daratnya merebut daerah Heglig dari tangan pasukan Sudan.
Sudan berikrar akan membalas dengan "segala cara" terhadap serangan dari tiga arah yang menurutnya dilakukan pasuan Sudan Selatan.
Bentrokan senjata, terburuk sejak Sudan Selatan merdeka Juli lalu setelah perang saudara paling lama di Afrika, telah menyeret dua bekas musuh kembali pada perang.
Heglig adalah bagian dari negara bagian Kordofan Selatan, Sudan di mana pemerintah juga memerangi pemberontak etnik minoritas.
Amerika Serikat dan PBB menyeru akses bantuan melalui zona perang Kordofan Selatan untuk mengatasi penderitaan penduduk.
Wartawan tidak diizinkan meliput secara bebas di daerah itu, demikian AFP.
(Uu.H-RN/Z002)
No comments:
Post a Comment