SRC:www.antaranews.com
Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan (kiri) berbincang dengan bersama Perdana Menteri Selandia Baru John Key (kanan) saling bertukar cenderamata usai membuka seminar bisnis dan investasi di Jakarta, Senin (16/4). Dari kunjungan tiga hari perdana menteri Selandia Baru tersebut, menteri perdagangan Indonesia menargetkan perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai 12 miliar dolar AS, dimana potensi produk perdagangan Selandia Baru antara lain produk geotermal, produk turunan susu (dairy product), serta daging sapi dan domba. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
"Keadaan politik dan ekonomi di Indonesia telah bertransformasi lebih dari satu dekade terakhir dan membuat jutaan masyarakatnya semakin baik. Saya rasa, inilah saat yang tepat bagi Selandia Baru dan Indonesia untuk mengembangkan hubungan bilateral semakin dekat dan dalam," kata PM Selandia Baru John Key saat membuka Seminar Bisnis Indonesia-Selandia baru di Jakarta, Senin.
Di bawah kepemimpinan PM John Key, maka Selandia Baru berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, yang menjadi pusat kestabilitasan dan kesejahteraan di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk yang meningkat, sehingga Selandia Baru melihat peluang adanya peningkatan produksi pertanian domestik, kebutuhan ketahanan pangan dan kegiatan impor persediaan pangan.
"Selandia Baru tertarik dengan keadaan pasar konsumen di Indonesia yang berkembang. Kami melihat adanya perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) dengan Indonesia dapat menjadi alat untuk mengembangkan kerja sama bisnis dan investasi dua arah," kata PM John Key.
Indonesia merupakan sumber impor 10 terbesar bagi Selandia Baru, dengan total nilai ekspor pada 2011 senilai total Rp5,28 triliun. Sementara itu, komoditi ekspor utama Selandia Baru ke Indonesia adalah produk makanan olahan, seperti susu, krim , keju, dan daging.
Sementara itu, kerja sama di bidang panas bumi (geothermal) menjadi perhatian bagi kedua negara. Selandia Baru mebiayai dan membangun pembangkit listrik geothermal pertama di Kamojang, Jawa Barat, yang telah beroperasi selama hampir 30 tahun. Pemerintah Selandia Baru juga telah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pemain utama industri geothermal dengan cadangan energi sekitar 29.000 megawatt.
PM John Key berkunjung ke Indonesia selama tiga hari, Minggu (15/4) hingga Rabu (18/4), atas undangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada Selasa (17/4), PM John Key akan melakukan kunjungan kehormatan dan bertemu Presiden.
Agenda utama dari pembahasan kedua kepala pemerintahan tersebut adalah mengenai upaya-upaya bersama untuk mempererat kerja sama bilateral ke depan, termasuk didalamnya di sektor energi, peternakan, dan pendidikan. Keduanya juga akan membahas isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama.
(F013)
No comments:
Post a Comment