SRC:www.antaranews.com
Happy Salma mengaku mendapat tantangan berat untuk memerankan sosok Inggit Garnasih dalam "Monolog Inggit" yang berdurasi dua jam.(ANTARA/Teresia Aan)
"Sosok Inggit Garnasih sangat inspiratif bagi kaum perempuan di Indonesia. Dia adalah tokoh perempuan yang mandiri namun tidak banyak yang tahu. Saya ingin mengangkat itu. Saya ingin menampilkan spiritnya," kata Happy.
Saat memberikan keterangan pers tentang pertunjukan monolog itu di Jakarta, Rabu, Happy mengatakan bahwa naskah monolog menampilkan keberanian sosok Inggit.
"Berani mengatakan tidak, bukan hanya pada poligami di tahun 1942, tetapi juga berani mengatakan tidak ketika suaminya mau menyerah," katanya.
Ia menuturkan, perempuan yang mendampingi Presiden Soekarno selama 20 tahun itu menolak dipoligami dan memilih hidup sendiri saat sang suami yang membawa bangsa ke pintu gerbang kemerdekaan dipuja, dieluk-elukan.
Inggit memilih kembali meracik jamu, membuat bedak dan berjualan, melanjutkan hidupnya secara mandiri.
Selain itu, menurut sutradara "Monolog Inggit" Wawan Sofyan, Inggit juga sangat mempengaruhi Soekarno. "Tapi tidak banyak yang tahu siapa Inggit, bagaimana pengaruhnya terhadap Soekarno," kata dia.
Padahal menurut penulis naskah "Monolog Inggit", Ahda Imran, "tanpa Inggit, seorang Saoekarno tidak akan menjadi sosok yang sekarang kita kenal."
"Monolog Inggit" yang sebelumnya dipentaskan di Bandung akan ditampilkan kembali di Salihara, Jakarta, tanggal 4-5 Juni mendatang untuk menularkan semangat perempuan yang perannya dalam perjuangan kemerdekaan sering terlupakan itu.
"Setelah pulang dari sana, masing-masing bisa mendapatkan sesuatu dengan bercermin dari bagaimana ia menjalani kehidupannya," kata Happy, yang meraih penghargaan sebagai pemeran pendukung terbaik dalam Festival Film Indonesia tahun 2010.
(M047)
No comments:
Post a Comment