SRC:www.antaranews.com
Presiden terpilih dari Ikhwanul Muslimin Muhammad Moursi (REUTERS/Stringer)
...masyarakat Mesir pun dari dulu sebenarnya ingin membantu Palestina...Jakarta (ANTARA News) - Kemenangan Muhammad Moursi sebagai Presiden Mesir pada pemilu pertengahan Juni semakin membuat peluang kemerdekaan Palestina akan terbuka lebar, Pakar hubungan internasional dari Universitas Indonesia Prof Zainuddin Djafar di Jakarta, Kamis.
"Moursi pastinya akan membantu perjuangan Palestina. Masyarakat Mesir pun dari dulu sebenarnya ingin membantu Palestina, namun mereka dipermainkan oleh presiden sebelumnya yakni Anwar Sadat dan Hosni Mubarak," ujarnya.
Moursi mengatakan selama ini kedua mantan presiden tersebut, dilindungi oleh AS atas praktik KKN yang dilakukan mereka. Lagipula, lanjut dia, kewajiban membantu Palestina itu merupakan kewajiban umat Islam yang termakhtub dalam kitab suci.
"Namun perlu juga diingat bahwa Moursi juga cukup moderat karena pernah menetap di AS. Jadi saya kira baik Israel ataupun AS akan melakukan pendekatan-pendekatan positif," kata dia.
Israel dan AS, lanjut dia, sebenarnya tidak begitu suka dengan kemenangan Moursi karena takut dengan kaum fundamental.
"Tapi yang pasti, Moursi perlu waktu tiga hingga enam bulan. Dia harus mengalang kekuatan di dalam negeri baru kemudian bermain ke luar negeri."
Moursi menjadi Presiden Mesir setelah meraup 13,2 juta suara. Sedangkan lawannya, Ahmad Shafik hanya mengantongi 12,2 juta suara. Moursi dan Shafik bertarung dalam pemilihan tahap kedua pada 16 dan 17 Juni setelah meraih suara terbanyak dalam Pilpres tahap pertama pada 23 dan 24 Mei silam.
(I025)
No comments:
Post a Comment