SRC:www.antaranews.com
Escherichia coli, salah satu jenis bakteri yang dapat ditemukan dalam usus besar manusia.
(www.wikipedia.org)
Para peneliti AS yang terlibat dalam the Human Microbiome Project, mengambil sampel dari 18 bagian tubuh relawan termasuk saluran nafas, kulit, saluran pencernaan dan vagina, kemudian memurnikan semua DNA sampel dan mengurutkannya.
Dari analisis, identifikasi dan penghitungan menggunakan program komputer, para peneliti menemukan bahwa tubuh manusia merupakan inang bagi lebih dari 10.000 spesies mikroba.
Dalam hasil riset yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature dan jurnal Public Library of Science itu, para peneliti juga membuat perkiraan awal bahwa ada 10 sel bakteri pada setiap sel dalam tubuh manusia.
Tapi karena mereka sangat kecil, sel mikrobia hanya mengambil satu sampai tiga persen dari masa tubuh, kata Dr. Eric Green, Direktur the National Human Genome Research Institute, salah satu Institut Kesehatan Nasional yang mendukung penelitian itu.
Ia memberikan gambaran, dalam tubuh orang dewasa sehat dengan berat badan 200 pound (90,7 kilogram) ada 2-6 pound atau 0,9-2,7 kilogram bakteri.
Data induk yang mencakup aneka mikroba termasuk bakteri, virus dan jamur yang menghuni tubuh manusia sehat itu selanjutnya akan menjadi acuan bagi para ilmuwan untuk mencari tahu lebih lanjut apakah mikroba-mikroba itu membawa penyakit dan bagaimana mereka bisa menimbulkan penyakit.
"Ini cara baru untuk melihat biologi manusia dan penyakit manusia... Ini menawarkan peluang yang luar biasa," kata Dr. Phillip Tarr dari Washington University School of Medicine di St. Louis, satu dari 200 ilmuwan AS yang ambil bagian dalam the Human Microbiome Project.
Seperti dikutip laman Kantor Berita Reuters, Green mengatakan bahwa manusia dan mikroba hidup dalam harmoni hampir sepanjang waktu. "Tapi kadang harmoni itu terganggu dan menimbulkan penyakit," katanya.
Pemahaman tentang apa yang membuat mikroba dalam tubuh manusia normal, kata dia, akan membantu para dokter memahami perubahan yang terjadi saat orang sakit.
Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa beberapa mikroba dalam tubuh orang sehat diketahui sebagai penyebab penyakit jahat, namun mereka hidup bersama dengan limpahan manfaat mikroorganisme bagi tubuh.
Data induk acuan mikroba baru dalam tubuh manusia, menurut para ilmuwan, akan mengubah cara dokter berfikir tentang infeksi, dari model satu kuman menyebabkan penyakit ke pemikiran tentang faktor yang mengubah ekosistem mikroba dalam tubuh manusia.(*)
No comments:
Post a Comment