SRC:www.antaranews.com
Penderita ISPA di Sukabumi mayoritas adalah anak di usia SD dan balita.(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)
....kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas agar meningkatkan kesehatan masyarakat...Sukabumi (ANTARA News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat sejak Januari hingga Mei terdapat 35.449 balita yang terserang infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).
Dinas Kesehatan merinci, pada Januari sebanyak 7.617 balita terserang ISPA, Februari sebanyak 7.298 balita, Maret sebanyak 6.768 balita, kemudian 7.812 balita pada April dan 5.954 balita pada Mei.
"Diperkirakan memasuki musim kemarau ini angka balita dan anak yang terjangkit penyakit ISPA akan lebih tinggi jumlahnya karena penyebaran penyakit ini biasanya terjadi pada musim pancaroba dan kemarau," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menulara (P2M) Dinkes Kabupaten Sukabumi, Yogi Rusbiato, Selasa.
Menurut Yogi, balita dan anak yang terjangkit penyakit ini masih dalam kondisi wajar.
Mayoritas penyakit ISPA yang diderita seperti batuk, pilek dan sesak nafas yang disebabkan oleh debu dan makanan serta penularan dari orang yang sedang sakit.
"Ada tiga kecamatan yang paling banyak ditemukan warga yang terserang ISPA yakni Kecamatan Cibadak, Sukabumi dan Cisaat," tambahnya.
Sementara ditambahkan Kepala Seksi Pengamatan dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kabupaten Sukabumi, Sri Yasti, dari hasil pengamatan di lapangan, mayoritas yang terserang ISPA adalah anak di usia SD dan balita.
"Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini meluas kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas agar meningkatkan kesehatan masyarakat seperti pemberian obat penambah daya tahan tubuh serta penambahan obat," demikian Yasti.
(KR-ADR)
No comments:
Post a Comment