SRC:www.antaranews.com
Seorang tentara pemerintah Somalia berjalan di pasar utama Bakara yang terbengkalai di ibukota Somalia, Mogadishu, Sabtu (6/8). Presiden Somalia Sheikh Sharif Ahmed mengatakan bahwa pasukan militernya telah mengalahkan pemberontak Islam yang berjuang untuk menggulingkan pemerintahannya yang pro-Barat setelah kelompok Al-Shabaab mulai menarik pasukannya dari Mogadishu. (FOTO ANTARA/REUTERS/Feisal Omar/ox/11.)
Dua tentara Somalia cedera ketika para petempur Shebab menembaki konvoi kendaraan Presiden Sharif Sheih Ahmed melewati koridor Afgoye, satu jalan penting dan tempat konsentrasi terluas pengungsi, untuk pertama kali sejak kota itu direbut pasukan pemerintah Jumat, lapor AFP.
Para teroris berusaha mengganggu kunjungan presiden di daerah Afgoye dengan menyerang konvoinya, tetapi pasukan keamanan memukul mundur mereka," kata pejabat kemanan Somalia, Mohammed Moalim.
"Presiden baik-baik saja dan melanjutkan kunjungannya dengan lancar."
Konvoi lapis baja itu dikawal pasukan Uni Afrika dan tentara pemerintah Somalia, yang merebut pangkalan gerilyawan Afgoye pekan lalu setelah pwrtempuran empat hari.
Laman pro-Shebab Somalimemo.net memberitakan para petempur Shebab melakukan serangan terhadap "pemimpin musuh" dan Sharif selamat karena ia "dikawal pasukan Uni Afria dan pria-pria bersenjata bagi keamanannya."
Kehilangan Afgoye, yang menguasai jalan-jalan penting sekitar 30km barat laut ibu kota Mogadishu, satu kekalahan besar lainnya bagi gerilyawan, yang memiliki pangkalan selama beberapa bulan untuk melancarkan serangan-serangan gerilyawan.
Kendatipun Shebab masih menguasai daerah luas Somalia selatan, tentara-tentara regional dan pasukan pemerintah telah mengepung, dengan pasukan Uni Afrika di Mogadisu, tentara Ethiopia di selatan dan barat dan tentara Kenya dengan pasukan Uni Afrika di selatan.
Setelah Afgoye jatuh, kota pelabuhan Kismayo adalah pangkalan gerilyawan penting terakhir gerilyawa. Shebab Selasa mengatakan mereka terlibat pertempuran seru di sana dengan kapal-kapal perang asing.
"Para petempur mujahiddin menembaki dua kapal militer yang mendekati pantai Kismayo, mereka mendekat pantai itu ketika mereka menyerang," kata Sheikh Hassan Yaqub, seorang pejabat penting Shebab di Kismayo.
"Mereka mundur dari daerah-daerah pantai setelah serangan itu dan mereka tidak berada lagi di sana," tambah Yaqub.
"Kapal-kapal perang itu juga membalas serangan," katanya dan menambahkan seorang anak laki-laki cedera di satu perkampungan dekat pantai itu, tetapi tidak ada korban lainnya.
Shebab tidak menyebut kapal-kapal perang itu dari negara mana, tetapi sejumlah angkatan laut asing mengoperasikan patroli-patroli anti-perompakan di dekat pantai negara Tanduk Afrika itu.
Juru bicara militer Kenya Kolonel Cyrus Oguna mengatakan ada "patroli-patroli angkatan laut dekat Kismayo" tetapi tidak dapat mengonfirmasikan apakah kapal-kapal Kenya terlibat dalam bentrokan senjata itu.
Abdi Yusuf, seorang penduduk lainnya dari pelabuhan yang dikuasai Shebab itu mengatakan Shebab mengerahkan sejumlah petempur di sepanjang pantai itu.
"Mereka memperkirakan kapal-kapal itu menyerang kota itu dan mereka dilawan dengan tembakan senjata berat," katanya.
Sembilan kapal perang dari angkatan laut Uni Eropa yang terdiri atas Prancis, Jerman, Spanyol, Portugal, Italia dan Belanda kini digelar di lepas pantai Somalia.
Awal bulan ini angkatan laut Uni Eropa melancarkan serangan darat pertamanya pada malan hari ke garis pantai Somalia menghancurkan sejumlah kapal kecil yang menurut pasukan adalah bagian dari operasi perompak.
Tetapi pasukan itu digelar untuk menangani pembajakan dan tidak menyerang Shebab.
Beberapa negara lain termasuk Rusia dan China, juga memberikan perlindungan bagi kapal-kapal niaga mereka ketika melewati rute sibuk melalui Teluk Aden dan Samudra India. (RN/B002)
No comments:
Post a Comment