SRC:www.antaranews.com
Preisden AS Barack Obama (REUTERS/Larry Downing)
Arlington, Virginia (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Hari Pahlawan, Senin, menyatakan balatentara pulang sesudah satu dasawarsa perang dan harus dihormati, dengan tidak mengulang "aib bangsa", yang menyambut banyak veteran Vietnam.
Dalam dua pidato menandai peringatan tahunan tentara tewas dan hilang, Obama menyatakan tentara Amerika Serikat tidak lagi perang di Irak dan ia "meredakan" perang Amerika Serikat di Afghanistan.
Akibatnya, katanya, pusat perhatian sekarang harus bergeser untuk memastikan masa depan bagi yang kembali dari medan perang.
"Untuk pertama kali dalam sembilan tahun, orang Amerika Serikat tidak berperang dan mati di Irak," kata Obama setelah meletakkan karangan bunga di makam Tentara Tak Dikenal di Makam Pahlawan Arlington di luar Washington.
"Kami meredakan perang di Afghanistan dan pasukan kita akan terus pulang," tambahnya di tempat peristirahatan terakhir veteran dan korban perang Amerika Serikat, yang diwarnai banyak kuburan baru korban dari Irak dan Afghanistan.
"Setelah satu dasawarsa di bawah awan gelap perang, kita dapat melihat cahaya hari baru di cakrawala," katanya.
Setelah berkuasa pada 2008, sebagian karena janjinya mengakhiri perang di Irak, Obama bertindak dengan memulangkan tentara terakhir Amerika Serikat pada lalu tahun.
Obama menyoroti janji terhormat itu, dan rencana mengeluarkan pasukan tempur Amerika Serikat dari Afghanistan pada akhir 2014, untuk memperkuat kepemimpinannya saat menghadapi pemilihan presiden pada November.
Tapi, presiden itu, yang juga menjabat panglima tertinggi tentara Amerika Serikat, mencatat bahwa bagi kerabat korban, akhir perang mancanegara Amerika Serikat mungkin hanya sedikit penghiburan.
"Khusus bagi yang kehilangan orang tercinta, bab ini akan tetap lama terbuka setelah senjata membisu," kata Obama.
Beberapa jam kemudian, dalam pidato di Tugu Perang Vietnam di Washington, ia menyapa veteran kemelut itu, yang bergulir di luar kendali pada 1950-an dan merenggut puluhribuan nyawa.
"Salah satu bab paling menyakitkan dalam sejarah kita adalah Vietnam, terutama bagaimana kami memperlakukan tentara kita, yang bertugas di sana," kata Obama kepada khalayak di dinding Vietnam, tempat nama 58.000 tentara, penerbang, pelaut dan Marinir tertera.
"Anda sering disalahkan untuk perang yang Anda tidak mulai, ketika Anda harus dipuji untuk melayani negara Anda dengan keberanian. Anda kadangkala disalahkan untuk kelakuan buruk beberapa orang, ketika tugas terhormat dari banyak lagi seharusnya dipuji," katanya.
"Kalian pulang dan kadangkala direndahkan, ketika Anda seharusnya dirayakan. Itu aib bangsa, yang seharusnya tidak pernah terjadi. Itu sebabnya pada hari ini di sini, kita niatkan bahwa itu tidak akan terjadi lagi," katanya.
Obama menyatakan Departmen urusan Veteran bertujuan memastikan bahwa yang selamat dari perang pulang dan mendapat dukungan, yang diperlukan untuk berhasil dalam kehidupan umum.
Amerika Serikat "membantu ratusribuan veteran saat ini kuliah dan mengejar mimpi mereka" melalui GI Bill, katanya saat memuji veteran Vietnam, yang memimpin usaha itu.
"Karena kalian, di seluruh Amerika Serikat, masyarakat menyambut pasukan kita pulang dari Irak dan ketika pasukan kita kembali dari Afghanistan, Amerika Serikat akan memberikan seluruh angkatan 11 September itu sambutan, yang layak mereka dapatkan," tambah Obama sepeti dilansir AFP dan Reuters.
(B002/H-RN)
No comments:
Post a Comment