SRC:www.antaranews.com
Quito (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengawali kunjungan kenegaraannya ke Ekuador dengan meletakkan karangan bunga di Tugu Pahlawan (Monumen de los Heroes) di Plaza de la Independencia, Quito, Ekuador, Sabtu pagi waktu setempat. Kepala Negara dengan didampingi sejumlah pejabat pemerintahan dan militer Indonesia serta Ekuador sekitar pukul 09.45 waktu setempat mengikuti prosesi penghormatan pahlawan di monumen yang memuat nama-nama pahlawan Ekuador yang gugur pada perang kemerdekaan 10 Agustus 1908. Upacara peletakkan karangan bunga itu berlangsung sekitar 15 menit di bawah suhu 13 derajad Celcius. Seusai meletakkan karangan bunga Presiden Yudhoyono berjalan kaki menuju Istana Carondelet untuk melakukan kunjungan kenegaraan kepada Presiden Rafael Correa Delgado.
San Fransisco de Quito atau Quito yang merupakan ibu kota Ekuador berada di lembah Gunung Pichincha, sebuah gunung berapi aktif di gugusan Pegunungan Andes. Kota ini berada di ketinggian 2.850 mdpl, yang menempatkan Quito sebagai ibu kota tertinggi kedua di dunia setelah La Paz, Bolivia. Sepanjang tahun, suhu Quito antara 9-22 derajat Celcius.
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Luar Negeri Teuku Faizasyah, kunjungan itu merupakan kunjungan pertama kali yang dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia semenjak hubungan diplomasi kedua negara dibuka pada 29 April 1980, dan merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Ekuador ke Indonesia pada 2007.
"Kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Ekuador diharapkan dapat memperkukuh hubungan dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang. Ekuador adalah salah satu negara penting di kawasan Amerika Selatan. Ekuador juga merupakan salah satu anggota FEALAC, sebuah forum kerja sama negara-negara Asia Timur dan Amerika Latin," kata Faizasyah.
Kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono di Ekuador akan mengakhiri rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Amerika Latin.
(G003)
No comments:
Post a Comment